Kemudian, Fitri mencoba kembali menghubungi ibu sambung korban, pada Senin, 19 Agustus 2024. Namun lagi-lagi ibu sambung korban menolak dengan alasan ada kegiatan pasca perayaan HUT kemerdekaan RI.
BACA JUGA:SKK Migas PetroChina Jabung Ltd Support Perayaan Acara HUT Kemerdekaan RI ke-79 Provinsi Jambi
BACA JUGA:Seorang Pelajar Pengendara Motor Tanpa Nopol Tewas
“Pada hari Selasa saya coba hubungi lagi, namun tidak ada respon juga, hari Rabu ibu sambungnya menelpon saya menanyakan keberadaan Nizam, katanya Nizam hilang, jadi Kemudian saya up ke sosial media terkait hilangnya anak saya,” jelasnya.
Fitri melanjutkan bahwa, pada hari Kamis, 22 Agustus 2024, ayah kandung korban menghubunginya, dan mengatakan bahwa, Nizam telah meninggal dunia.
“Tapi papa Nizam tidak memberi tahu saya apa yang sebenarnya terjadi sampai Nizam meninggal, jadi saya belum tau penyebabnya apa,” ujarnya.
Fitri menyampaikan bahwa, tak lama setelah itu, ada netizen yang merupakan tetangga Nizam menghubunginya, mengatakan bahwa, Nizam meninggal dunia karena dibunuh oleh ibu sambungnya.
BACA JUGA:Tiga Tersangka Penikaman Dilimpahkan ke Jaksa
BACA JUGA:Anggota DPRD Kota Jambi Periode 2024-2029 Dilantik
“Nizam ditemukan oleh ayahnya di dalam karung di belakang rumahnya dalam kondisi yang sudah mulai membusuk,” tuturnya.
“Kemudian saya baru tahu setelah kabar meninggalnya Nizam, bahwasanya guru Nizam ibu Annur, saya sempat menelpon beliau, bahwa dua Minggu yang lalu melihat ada lebam di muka Nizam, saat itu Nizam mengaku jatuh terantuk pintu,” katanya.
Kemudian, Guru Nizam juga mendapatkan informasi dari wali kelas Nizam yang di TK, Ibu Ade bahwasanya sering menemukan lebam di tubuh Nizam.
“Selama ini, saya video call Nizam ga pernah ngadu, selalu ngomong baik-baik aja, dan setiap video call sudah mandi, dan sudah makan, tidak ada gelagat yang mencurigakan,” tutupnya.(eri/zen)