JAMBI - Pemkot Jambi mempersiapkan berbagai langkah intervensi dalam upaya mengendalikan harga bahan pangan di pasaran merespons mulai melonjaknya harga menjelang natal dan tahun baru.
Penjabat Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih, mengatakan, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait telah berkomitmen untuk bersama melaksanakan langkah strategis pengendalian inflasi melalui intervensi pasar.
"Seluruh OPD sudah berkomitmen agar pengendalian inflasi di Kota Jambi harus terus dijaga,” sebutnya.
Sri menegaskan Pemkot Jambi, menyiapkan pasar murah, operasi pasar, pembagian bansos dan intervensi lainnya.
Langkah ini melibatkan berbagai OPD terkait seperti Dinas Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan maupun Dinas Sosial.
Dalam beberapa waktu ke depan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Jambi juga memastikan kesiapan pasar dalam memenuhi kebutuhan bahan pangan dan tidak adanya oknum yang melakukan penimbunan bahan pangan sehingga menyebabkan harga melonjak.
Terkait dengan ketersediaan cabai untuk Kota Jambi, Sri memastikan, bahwa berdasarkan laporan dinas terkait stok cabai tercukupi hingga tiga bulan ke depan.
Berdasarkan pantau harga di pasar setempat, cabai merah masih menjadi komoditas yang mengalami lonjakan harga tertinggi.
Sebelumnya, meski harga cabai merah di Pasar Angso Duo Kota Jambi perlahan mulai turun, namun harganya cukup dikatakan masih tinggi.
Harga cabai merah di Pasar Angso Duo Kota Jambi terpantau Rp76 ribu per kilogram. Turunnya harga cabai ini diakui pedagang, disebabkan jumlah pasokan cabai yang mulai masuk ke Kota Jambi.
“Sebelumnya harganya Rp90 ribu per kilogram. Ini sudah turun,” kata Mikos, seorang pedagang cabai.
Meski harga cabai mulai turun, namun belum normal seperti biasanya. Pasalnya, normalnya harha cabai di pasar tradisional Angso Duo Kota Jambi hanya Rp35 ribu per kilogram.
Sementara untuk cabai rawit hijau juga mulai alami penurunan harga dari Rp55 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogramnya.
Sementara di Pasar Induk Talang Gulo, harga cabai merah juga terpantau masih mahal. Yakni berkisar Rp80 ribu per kilogramnya.
“Masih mahal, biasanya belanjar Rp100 ribu dah dapat macam-macam. Ini Cuma dapat cabai doang pas belanja,” kata Rika, salah satu pembeli.
Dirinya pun sangat berharap, harga cabai bisa normal kembali. Sehingga kebutuhan rumah tangga, menjadi tercukupi.
“Tentu kalau seperti ini harus pintar-pintar dan irit. Kalau tidak pengeluaran semakin banyak,” harapnya. (zen/ira)
Kategori :