JAKARTA - Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Kodiklat) TNI dalam rapat evaluasi Latgabma SGS 2024 menyoroti modernisasi alutsista tempur Korps Marinir Amerika Serikat (USMC) yang diyakini menjadi referensi yang baik untuk Korps Marinir TNI Angkatan Laut.
Wakil Komandan Kodiklat TNI Marsekal Muda TNI Widyargo Ikoputra saat memimpin rapat, yang juga diikuti secara virtual oleh para peserta latihan, menilai modernisasi alutsista tempur USMC juga menjadi masukan yang baik untuk pengembangan doktrin operasi pendaratan amfibi.
BACA JUGA:Angka Kemiskinan Di Kabupaten Tebo Menurun, Garis Kemiskinan Meningkat
“Modernisasi alutsista tempur di USMC dapat menjadi referensi yang baik bagi Korps Marinir. Penggunaan sarana angkut helikopter dalam pendaratan amfibi sebagai peningkatan alutsista di masa yang akan datang,” kata Marsda Ikoputra saat memimpin rapat evaluasi Latihan Gabungan Bersama Super Garuda Shield (Latgabma SGS) 2024, Rabu (11/9) sebagaimana dikutip dari siaran resmi Penerangan Pasukan Marinir (Pasmar) 2 Korps Marinir TNI AL yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Dalam Latgabma SGS 2024, Korps Marinir Amerika Serikat mengerahkan dua alutsista udaranya yaitu Helikopter V-22 Osprey dan CH-47 Chinook saat materi latihan operasi pendaratan amfibi di Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur, pekan lalu (5/9). Marinir AS dalam latihan itu menggunakan taktik baru dalam operasi pendaratan amfibi, yaitu sterilisasi wilayah pantai dari udara. Umumnya, sterilisasi wilayah pantai dari pasukan musuh dilakukan oleh pasukan yang datang menggunakan tank-tank pendaratan amfibi dari laut.
Dalam latihan operasi pendaratan itu, tank-tank pendaratan tetap digunakan, tetapi mereka masuk ke wilayah pesisir setelah sterilisasi wilayah rampung dilakukan oleh V-22 Osprey dan Ch-74 Chinook milik USMC.
BACA JUGA:Pj Walikota Jambi Apresiasi Bawaslu Jambi, Kumpulkan Stakeholder Antisipasi Pelanggaran Pemilu
Dalam rapat evaluasi yang sama, Ikoputra juga menyoroti penggunaan rudal balistik dalam operasi amfibi. Wakil Komandan Kodiklat TNI itu menilai penggunaan rudal balistik untuk menghancurkan sasaran di lokasi pendaratan dapat menjadi gambaran baru yang baik dalam pengembangan doktrin TNI.
Oleh karena itu, dia pun berharap Latgabma Super Garuda Shield dapat terus berlanjut ke depannya. Dia menilai latihan militer bersama pasukan dari negara-negara maju menjadi ajang berbagi pengetahuan mengenai taktik dan persenjataan, sekaligus menjadi ruang untuk berdiplomasi antarsesama angkatan bersenjata.
Rapat itu, diikuti oleh seluruh peserta Latgabma SGS 2024, termasuk di antaranya Komandan Batalyon Infanteri 5 Marinir Letkol Marinir Ahmad Fauzi, yang pasukannya terlibat dalam latihan pendaratan amfibi Latgabma SGS tahun ini.
Latgabma SGS 2024 berlangsung pada 26 Agustus sampai dengan 6 September di Situbondo, Jawa Timur; Baturaja, Sumatera Selatan; dan di Karawang, Jawa Barat.
Dalam rangkaian Latgabma SGS 2024, operasi pendaratan amfibi di Pantai Banongan, Situbondo, melibatkan pasukan dari empat negara, yaitu Indonesia, Amerika Serikat, Jepang, dan Singapura.
TNI Angkatan Laut dalam latihan itu mengerahkan kapal LPD-nya yaitu KRI Makassar-590, sementara Angkatan Laut Singapura mengerahkan RSS Resolution. (ANTARA)