Pemuda di Batang Hari Ditemukan Gantung Diri, Diduga Karena Masalah Asmara

Pemuda di Batang Hari gantung diri -Foto : ilustrasi-Jambi Independent

BATANG HARI,JAMBIKORAN.COM – Warga RT 16 Kelurahan Jembatan Mas, Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batang Hari digemparkan dengan penemuan seorang pemuda berinisial MA (19) yang ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri di dalam kamar rumahnya, Jumat 4 Juli 2025.

Kapolsek Pemayung, AKP L. Nauli Harahap membenarkan kejadian tersebut saat dikonfirmasi awak media pada Minggu 6 Juli 2025. Menurutnya, korban ditemukan oleh ibu kandungnya bersama seorang teman perempuan korban yang berinisial Ang.

"Ketika kami mendapatkan informasi tersebut, langsung menuju ke TKP dan mendapati korban sudah tergantung di teralis jendela kamar pribadinya menggunakan ikat pinggang," ujar Kapolsek.

Ang sempat merasa curiga karena korban tidak menjawab telepon meskipun ponselnya aktif. Ia pun mendatangi rumah korban dan menanyakan keberadaannya kepada ibu korban. Saat dicek ke kamar, mereka mendapati korban sudah dalam keadaan tergantung.

BACA JUGA:Alih Fungsi Rawa Jadi Proyek PT SAS, Warga RT 03 Desak Penghentian Aktivitas

BACA JUGA:Waspadai Tanda Anda Lelah Secara Emosional, Ketahui Sinyal Tubuh dan Pikiran yang Butuh Istirahat

Ibu korban segera memotong ikat pinggang yang menjerat leher anaknya dan membawa korban ke Puskesmas Jembatan Mas. Sayangnya, korban dinyatakan meninggal dunia oleh pihak medis.

Kapolsek memastikan bahwa korban murni meninggal akibat gantung diri. “Hasil visum luar tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau luka lain pada tubuh korban. Berdasarkan ciri-ciri dan hasil pemeriksaan tim medis serta kepolisian, disimpulkan korban murni bunuh diri,” jelasnya.

Pihak keluarga korban telah menerima kejadian ini dan menolak dilakukan otopsi. Mereka juga telah membuat surat pernyataan resmi terkait hal tersebut.

Mengenai motif, AKP L. Nauli Harahap menyebutkan dugaan sementara bahwa korban nekat mengakhiri hidupnya karena putus hubungan dengan pacarnya, berdasarkan keterangan dari saksi.

Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat untuk tidak meniru tindakan tersebut. Bila mengalami tekanan psikologis atau mengalami depresi, disarankan segera berkonsultasi kepada orang terdekat atau pihak profesional seperti psikolog, psikiater, maupun tenaga medis kesehatan jiwa.

BACA JUGA:Xabi Alonso Ingin Gonzalo Garcia Terus Tajam di Lini Depan Madrid

BACA JUGA:Ponsel Motorola Rp 5 Jutaan yang Cocok untuk Kreator Visual

"Hidup adalah anugerah yang tak ternilai. Jika menghadapi persoalan, jangan dipendam sendiri. Berbicaralah kepada orang yang bisa dipercaya atau ahli yang dapat membantu menyelesaikan persoalan tersebut," pungkas Kapolsek.. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan