JAMBI - Program Kartu Prakerja (“Prakerja”) merupakan program pelatihan keterampilan di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang diperuntukan bagi WNI 18-64 tahun yang bertujuan meningkatkan kompetensi, produktivitas, daya saing, dan kewirausahaan berskala jutaan orang per tahun.
Sejak dirilis pada 11 April 2020, Prakerja telah diakses oleh 18,9 juta orang baik yang menganggur maupun bekerja dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
Studi yang dilakukan banyak lembaga independen menunjukkan bahwa Prakerja terbukti efektif meningkatkan produktivitas, daya saing, pendapatan, kebekerjaan, ketahanan pangan, ketahanan finansial, dan inklusi keuangan para penerima.
BACA JUGA:Harap Bisa Pertahankan Gelar
BACA JUGA:Terus Galakkan Produk Lokal Jambi
Sebagai upaya membentuk komunitas peserta Prakerja yang telah mengikuti pelatihan (Alumni Prakerja) dan mendengarkan secara langsung manfaat serta masukan atas Program Kartu Prakerja, Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (PMO Kartu Prakerja) menyelenggarakan rangkaian kegiatan Temu Alumni di berbagai daerah di Indonesia, termasuk salah satunya Jambi.
Untuk melihat, mendokumentasikan, serta memberitakan secara langsung kegiatan tersebut, PMO Kartu Prakerja bermaksud untuk mengundang perwakilan media atau kontributor daerah untuk mengikuti kegiatan Prakerja di Provinsi Jambi, dalam rangkaian kegiatan “Temu Alumni Prakerja Jambi”.
Head Komuniasi Sekretariat Prakerja, Lydia M Kusnadi mengatakan, untuk di Provinsi Jambi terdata ada 3 juta peserta yang ikut pada gelombang prakerja.
"Dari data tersebut, 48 persen di antaranya adalah peserta pria, dan 52 persen perempuan. Masih terbilang berimbang," kata dia.
"User kisaran usia 18-35. Banyak yang baru-baru lulus," timpalnya.
Dia juga mengatakan, dari jumlah tersebut juga, 794.900 peserta di antaranya mendaftar pada program prakerja unik.
Kemudian, 371.322 di antaranya telah menerima SK dan 360.690 peserta merupakan peserta dengan kategori efektif.
Sementara Dwina M Putri, Direktur Kemitraan, Komunikasi dan Pengembangan Ekosistem Prakerja mengatakan, banyak peserta yang mendaftar lebih dari satu kal. sehingga, tercatat ada 3 juta peserta yang ikut pada gelombang prakerja.
"Jadi misal, si A gagal pada gelombang 12 kemudian besok dia ikut lagi. Jadi 1 orang itu bisa lebih dari 4 kali. Maka dari itu, tercatat 3 juta yang join," terangnya.
Sementara soal penerima efektif yang angkanya terbilang rendah, juga disebabkan sejumlah faktor.
"Ketika mereka daftar, daftar SK diberi waktu 15 hari buat cari atau ambil pelatihan. Nah, namun hingga batas waktu itu tidak diambil. Sehingga kita cabut dan berikan ke yang lain di gelombang selanjutnya," terangnya.(zen)