Tuntut Formasi PPPK, Ratusan Honorer RSUD Raden Mattaher Ancam Mogok Kerja

Senin 07 Oct 2024 - 10:59 WIB
Reporter : Junaidi
Editor : Surya Elviza

JAMBI, JAMBIKORAN.COM - Ratusan orang honorer RSUD Raden Mattaher Jambi melakukan aksi demo. Mereka menuntut ketidakadilan dari manajemen Rumah sakit terhadap mereka. 

Mereka dianggap sebelah mata oleh manajemen Rumah sakit, sebab sampai saat ini mereka tidak dimasukkan ke dalam database. Alasan manajemen karena status rumah sakit merupakan BLUD. 

Yang membuat mereka kecewa, rumah sakit pemerintah provinsi lainnya seperti rumah sakit jiwa Provinsi Jambi statusnya juga BLUD, namun honor di sana terdaftar di database. 

Karena tidak terdaftar di database, mereka tidak bisa mendaftar ASN PPPK, dan itu sangat merugikan bagi honor di sana.

BACA JUGA:Presiden Jokowi Tegaskan Pentingnya Keseimbangan Harga Terkait Deflasi di Indonesia

BACA JUGA:Cara Meredakan Pilek yang Mudah Dilakukan

"Sudah belasan tahun kami mengabdi di sini, tapi tidak masuk database, alasannya karena BLUD, padahal Rumah sakit lain juga BLUD tapi mereka terdaftar di database. Ini yang kami sesalkan," kata seorang perawat.

Mereka melakukan aksi unjuk rasa di depan rumah sakit itu sendiri. Mereka membentangkan karton yang tertuliskan uneg-uneg mereka. 

Selain menuntut kejelasan database, pihaknya juga meminta kepada pemerintah Provinsi Jambi khususnya Rumah sakit Raden mattaher Jambi untuk menambah kuota PPPK. 

"Sekarang formasinya hanya sedikit sekali. Sementara honorer disini cukup banyak," katanya.

Mereka menduga jika management rumah sakit tidak mau ambil pusing soal data honorer. Kemungkinan karena tidak ada uang masuknya.

"Yang selalu diperhatikan adalah ASN. Sama-sama kita ketahui jika jumlah ASN disini sangat sedikit, yang banyak itu honorer. Tanggung jawab honorer hampir sama, tapi kesejahteraan jauh dari mereka," katanya.

BACA JUGA:Inilah 8 Gerakan Olahraga Pengecil Perut yang Bisa Dilakukan di Rumah

BACA JUGA:Sayuran yang Boleh Dimakan Penderita Asam Lambung

"Tolonglah hai pimpinan kami, tolonglah pak gubernur, DPRD provinsi Jambi. Perhatikan nasib kami. Belasan tahun mengabdi disini tapi jauh dari kata sejahtera," sambungnya.

Kategori :