Pasca Pagar Intake Aurduri Longsor, Ivan Wirata: Pentingnya Upaya Penyelamatan

Selasa 08 Oct 2024 - 17:49 WIB
Reporter : Rizal Zebua
Editor : Rizal Zebua

JAMBI, JAMBIKORAN.COM – Tinjauan terhadap intake Aur Duri yang mengalami longsor, mendapat perhatian serius dari Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata, dan Ketua DPRD Kota Jambi, Kemas Faried Alfarelly, Selasa 8 Oktober 2024.

Keduanya melakukan kunjungan lapangan, untuk memastikan langkah penanganan segera dilakukan demi menjaga kelangsungan pasokan air bersih di Kota Jambi.

Ivan Wirata menekankan, pentingnya upaya penyelamatan intake Aur Duri yang menjadi salah satu sumber utama suplai air bersih di kota tersebut.

Ia menyatakan bahwa, Perumda Tirta Mayang harus mendapatkan dukungan penuh, terutama dari Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) yang bertanggung jawab atas pembangunan infrastruktur terkait.

“Perumda Tirta Mayang harus diselamatkan, dan pembangunan infrastruktur merupakan tanggung jawab BWSS. Koordinasi dengan BWSS berjalan dengan baik, mereka responsif dan telah turun ke lapangan untuk menginventarisasi langkah-langkah yang akan dilakukan," bebernya.

"Kami berbagi tugas, BWSS akan membuat desain drainase, penanganan tebing, dan pengelolaan sampah di sekitar intake. Saya juga sudah berkoordinasi dengan Ketua DPRD Kota Jambi untuk memastikan kolaborasi lintas lembaga ini berjalan lancar. Target kami, pada tahun 2025 masalah ini bisa selesai,” ujar Ivan Wirata.

Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi Jumat dinihari, 4 Oktober 2024, menyebabkan tanah longsor di Intake Aurduri milik Perumda Air Minum Tirta Mayang di tepi Sungai Batanghari, Kelurahan Penyengat Rendah, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi. 

Akibatnya, pagar intake ikut runtuh terbawa longsor. 

Menyikapi kejadian ini, Tirta Mayang bersiaga untuk mengantisipasi longsor lanjutan yang dikhawatirkan akan menyebabkan terganggunya operasi penyadapan air baku dari intake tersebut.

“Jika operasi intake ini terganggu, maka produksi instalasi pengolahan air Tirta Mayang akan terhenti, berdampak pada terhentinya suplai untuk 23 ribu lebih pelanggan di Kecamatan Telanaipura, Alam Barajo dan sebagian Kota Baru,” tutur Direktur Utama Tirta Mayang, Dwike Riantara, yang meninjau lokasi longsor Jumat pagi. 

“Untuk saat ini, operasional intake dan instalasi pengolahan air tidak terdampak oleh kejadian longsor tersebut. Namun, kami sangat khawatir jika longsor berlanjut sampai menggerus lebih jauh ke konstruksi dermaga dan rumah panel pompa,” kata Direktur Utama Tirta Mayang.

Menurut Direktur Teknik Mustazal Khomidi yang turut meninjau lokasi, Tirta Mayang secepatnya akan berupaya mencegah longsor tidak berlanjut ke konstruksi intake dengan memasang tiang pancang, bar screen dan bronjong yang berfungsi sebagai turap. 

“Kondisi saat ini dengan curah hujan yang meningkat, kecepatan arus dan volume air Sungai Batanghari juga meningkat sehingga tanah intake ini terancam longsor dan erosi,” Mustazal menjelaskan.

Ia menambahkan, longsor sudah terjadi sejak tahun lalu, namun belum sampai meruntuhkan bangunan pagar seperti saat ini.

Menurut Mustazal, Tirta Mayang sebelumnya telah berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Sumatra (BWSS) VI Jambi untuk secepatnya mengantisipasi longsor dan erosi di lokasi intake.

Tags :
Kategori :

Terkait