Mentan: Modernisasi Pertanian Tekan Biaya Hingga 70 Persen

Minggu 13 Oct 2024 - 20:38 WIB
Reporter : Antara
Editor : Rizal Zebua


Meski begitu, Basri tidak menyebutkan secara rinci berapa biaya yang digunakan dalam mengolah pertanian.
Selain penggunaan alsintan modern, pompanisasi yang tengah digencarkan Kementan dalam upaya menjaga produksi padi dengan mengoptimalkan sumber air, diakui Basri dan petani lainnya, memiliki dampak yang besar.

BACA JUGA:Reskrim Polsek Jambi Selatan Amankan 6 Berandalan Bermotor

BACA JUGA:50 Pembeli Pertama Motor Listrik Honda Dapat Charger Gratis


"Kemarin itu sebelum ada pompanisasi, kita panen cuma sekali satu tahun. Tapi setelah kita mendapatkan bantuan pompa, Alhamdulillah tahun ini sudah bisa dua kali. Bahkan selesai panen kali ini kita akan memulai tanam untuk mengejar panen ketiga kalinya," kata Basri.


Sebelumnya, Kementan telah menyalurkan bantuan reguler sampai akhir tahun 2024 untuk wilayah Sulsel senilai Rp365,32 miliar.


Selanjutnya, alokasi pupuk subsidi tahun 2024 sebanyak 869.355 ton dengan nilai Rp4,8 triliun atau ada penambahan 451.718 ton senilai Rp2,57 triliun yang semula hanya 417 ribu ton senilai Rp2,3 triliun lebih.


Kemudian, bantuan benih reguler untuk Sulsel tahun 2024 total senilai Rp82,89 miliar lebih. Bantuan alsintan dari Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementerian Pertanian tahun 2024 sejumlah 4.010 unit senilai Rp123,60 miliar lebih.


Rinciannya, Brigade Alsintan sebanyak 2.016 unit pompa air senilai Rp48,38 miliar lebih, handsprayer 359 unit senilai Rp350 juta, pompa air 1.133 unit senilai Rp27,19 miliar.


Alat traktor Crawler dua unit senilai Rp70 juta, alat traktor roda dua (TR-2) sebanyak 411 unit senilai Rp13,15 miliar lebih, dan alat traktor roda empat (TR-4) sebanyak 89 unit senilai Rp33,82 miliar lebih. (ANTARA)

Kategori :