JAMBI – Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Jambi (UNJA) menggelar Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) dengan tema “Penyuluhan dan Pelatihan Konversi Sampah Organik Rumah Tangga Menjadi Pupuk Organik Cair (POC)” di RT. 11 Kelurahan Bagan Pete, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi pada 17 Agustus 2024.
Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan keterampilan kepada warga dalam mengelola sampah rumah tangga, mengubahnya menjadi produk bernilai guna berupa pupuk organik cair.
Kegiatan ini diketuai oleh Fajrina Hidayati, S.K.M., M.KL., dengan anggota tim yang terdiri dari Oka Lesmana, S.K.M., M.KM., Beny Rahim, S.Psi., M.Psi., Psikolog, Ashar Nuzulul Putra, S.K.M., M.Epid.
Selain itu, Andree Aulia Rahmat, S.K.M., M.KL., serta melibatkan enam mahasiswa program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat FKIK UNJA. Pendanaan kegiatan ini berasal dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNJA tahun 2024.
BACA JUGA:Pacar Pelaku Ikut Terlibat, Polisi Rekonstruksi Penemuan Jasad Wanita dalam Lemari Kos
BACA JUGA:Ada Film Baru, Cek Jadwal Lengkap Film Bioskop Jambi Hari Ini, Selasa 8 Oktober 2024
Fajrina Hidayati, ketua tim pengabdian, menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari kewajiban civitas akademik dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
"Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mentransfer pengetahuan tentang pengelolaan sampah organik rumah tangga, mengubah sesuatu yang awalnya tidak berguna menjadi produk bermanfaat yang bahkan memiliki nilai jual," jelas Fajrina.
Teknologi kompos dengan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dinilai sangat relevan diterapkan di masyarakat, mengingat masih banyak warga yang belum optimal dalam mengelola sampah organik.
Fajrina berharap melalui kegiatan ini, masyarakat dapat memahami pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga dan manfaat konversi sampah menjadi POC sebagai upaya mitigasi krisis ekologi serta perubahan perilaku.
BACA JUGA:Cara Mengurangi Ketergantungan pada Gawai
BACA JUGA:Kontroversi Pengajaran Matematika di Usia Dini: Antara Manfaat dan Tantangan
Kegiatan ini meliputi beberapa tahapan, termasuk survei kebutuhan masyarakat, persiapan alat dan bahan, penyuluhan, pelatihan, serta evaluasi.
Materi yang disampaikan mencakup jenis sampah, pengelolaan sampah, dan pentingnya pengolahan sampah organik rumah tangga.
Ashar Nuzulul Putra memaparkan materi mengenai definisi sampah organik dan proses pembuatan kompos, sementara Andree Aulia Rahmat memberikan pelatihan langsung tentang cara mengubah sampah rumah tangga menjadi pupuk organik cair.