JAKARTA - Farhat Abbas baru-baru ini didatangi sejumlah pelaku UMKM, yang mengaku merupakan korban investasi bodong. Perihal itu, Farhat merasa ada oknum yang sengaja provokasi untuk menuduhnya menggelapkan uang kelompok UMKM yang juga merupakan korban investasi bodong MeMiles sebesar Rp 55 miliar itu.
Farhat mengakui dirinya tidak begitu tega untuk mengambil uang orang lain, terlebih lagi milik kelompok UMKM.
Pasalnya, Farhat Abbas kini juga menjadi sorotan publik karena imbas pelaporan kisruh dengan Denny Sumargo dan menjadi pengacara Agus Salim korban penyiraman air keras.
"Tidak ada hubungan hukum antara saya dan ibu-ibu itu. Kalian hanya mempermalukan orang, ingin nolong (orang yang) ingin masuk TV, karena saya lagi viral, kan?" ujar Farhat Abbas.
BACA JUGA:Beradegan Intim, Luna Maya Tegaskan Bekerja Profesional
BACA JUGA:Razman Nasution Serahkan 5 Bukti dan 2 Saksi
"Terus, uang UMKM mana? Memang kita sezalim itu, ngambilin uang orang UMKM?" sambungnya.
Tak hanya itu, Farhat Abbas menilai tuduhan penggelapan uang Rp 55 miliar oleh kelompok UMKM tercetus karena ia menjadi pengaca Elza Syarief. Farhat merasa dikambinghitamkan.
Pasalnya, Elza Syarief diketahui merupakan mantan lawyer direktur perusahaan MeMiles, Kamal Tarachand Mirchandani alias Sanjay.
"Karena saya pengacaranya Elza Syarief, jadinya dialihkan ke saya. Saya belum pernah ketemu aja dengan mereka (para penagih dana) kalau bertemu, emosional saya," ujar Farhat Abbas.
"Bagaimana orang yang tidak pernah ambil uang, tidak tahu uangnya orang, tiba-tiba ditagih. Dibilang Rp 80 miliar, kan tidak nyambung," pungkasnya. (*)