JAKARTA - Microsleep merupakan kondisi di mana seseorang kehilangan kesadaran secara tiba-tiba selama beberapa detik akibat kelelahan ekstrem. Meskipun singkat, kondisi ini sangat berbahaya jika terjadi saat berkendara, terutama di tengah perjalanan panjang.
Dalam situasi ini, otak memaksa tubuh untuk beristirahat dengan "mematikan" kesadaran guna mengisi ulang energi yang sudah habis. Saat terjadi di dalam ruangan atau dalam keadaan duduk, microsleep mungkin tidak terlalu berbahaya. Namun, saat terjadi di jalan raya, khususnya ketika sedang mengemudi, risikonya bisa sangat besar.
BACA JUGA:Kota Jambi Punya Peran Penting, Perkuat Struktur Ekonomi Nasional
BACA JUGA:Romi Nyatakan Akan Tetap di Politik, Kembali Bertugas sebagai Bupati Tanjab Timur
Microsleep saat berkendara bisa mengakibatkan kecelakaan yang membahayakan pengemudi, penumpang, dan orang-orang di sekitar. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mencegah kondisi ini agar perjalanan tetap aman. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah microsleep saat berkendara:
1. Pastikan Tidur yang Cukup Sebelum Berkendara
Kurang tidur adalah penyebab utama microsleep. Usahakan tidur minimal 7-8 jam sebelum melakukan perjalanan, terutama jika jarak yang ditempuh cukup jauh. Tidur yang cukup membantu menjaga konsentrasi dan kewaspadaan selama berkendara. Studi menunjukkan bahwa tidur kurang dari 6 jam meningkatkan risiko kecelakaan akibat kelelahan secara signifikan.
2. Rutin Beristirahat di Tengah Perjalanan
Bagi pengemudi yang menempuh perjalanan panjang, beristirahat secara rutin setiap 2-3 jam sangat penting. Berhenti sejenak untuk meregangkan otot atau tidur sebentar selama 15-20 menit dapat mengembalikan energi dan mengurangi risiko microsleep. Jika perjalanan lebih dari 6 jam, pertimbangkan untuk berhenti lebih lama atau berbagi tugas menyetir dengan rekan.
3. Gunakan Pendamping Perjalanan
Melakukan perjalanan bersama pendamping membantu mencegah microsleep. Pendamping bisa membantu menjaga kewaspadaan dengan mengajak berbicara atau memberikan peringatan saat melihat tanda-tanda kelelahan. Selain itu, pendamping dapat mengambil alih kemudi saat pengemudi merasa lelah.
BACA JUGA:Polda Jambi Tanam Bibit Jagung, Dukung Program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto
BACA JUGA:Pj Bupati: Guru Tak Hanya Agen Pembelajaran, Tapi Juga Agen Peradaban
4. Hindari Obat-obatan yang Menyebabkan Kantuk
Beberapa obat seperti antihistamin, obat flu, dan obat penghilang rasa sakit memiliki efek samping yang menyebabkan kantuk. Pastikan untuk membaca label obat atau berkonsultasi dengan dokter sebelum berkendara. Selain itu, hindari konsumsi alkohol sebelum mengemudi karena dapat mempercepat munculnya rasa lelah.
5. Manfaatkan Teknologi untuk Tetap Waspada
Banyak kendaraan modern dilengkapi dengan fitur keamanan seperti lane-keeping assist, peringatan kantuk, atau cruise control yang dapat membantu pengemudi mengurangi risiko kecelakaan akibat kelelahan. Mengaktifkan teknologi ini selama perjalanan panjang dapat membantu pengemudi tetap fokus dan terhindar dari microsleep.
Keselamatan di jalan bergantung pada kewaspadaan pengemudi. Jangan mengabaikan pentingnya istirahat dan tidur yang cukup sebelum berkendara. Tetap waspada dan utamakan keselamatan di setiap perjalanan.(*)