BATUSANGKAR – Festival Pesona Minangkabau yang akan digelar pada 5 hingga 8 Desember 2024 di Istano Basa Pagaruyung, Tanah Datar, Sumatera Barat, tahun ini dimeriahkan dengan pertunjukan budaya dari Jambi dan Palembang.
Hal ini menjadi pembaruan dalam acara tahunan tersebut, yang sebelumnya hanya menampilkan budaya khas Ranah Minang.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Parpora) Tanah Datar, Riswandi, menyebutkan bahwa kali ini akan ada penampilan seni dan budaya dari Kerinci, Jambi, dan Palembang, yang memiliki kesamaan budaya dengan masyarakat Minangkabau.
"Ini pertama kalinya Festival Pesona Minangkabau turut menampilkan budaya dari Jambi dan Palembang, yang memiliki akar budaya serumpun dengan Minangkabau," ujar Riswandi di Batusangkar.
BACA JUGA:Segera Menikah dengan Zumi Zola
BACA JUGA:Tiket Pesawat Turun 10% di Libur Nataru Erick Thohir Pastikan Tidak Merugikan Industri
Rangkaian acara Festival Pesona Minangkabau 2024 akan menjadi puncak dari berbagai event dalam program satu nagari satu event yang diadakan di Tanah Datar.
"Selain promosi potensi nagari, Festival Pesona Minangkabau akan menampilkan pawai budaya Minangkabau, pagelaran seni budaya, silat Minangkabau, dan fashion show Pagaruyung," kata Riswandi.
Tak hanya itu, festival ini juga akan menyajikan berbagai kegiatan menarik lainnya, antara lain festival matrilineal, pameran benda pusaka dan foto pesona budaya Minangkabau, serta pameran Nagari Wisata.
Selain itu, para pengunjung dapat menikmati sajian kuliner Minangkabau tempo dulu, kampung kopi, lomba fotografi, makan bajamba, pasar UMKM Minangkabau, dan pacu jawi.
BACA JUGA:Presiden Bakal Bentuk Satgas Hilirisasi untuk Percepatan
BACA JUGA:Gibran Puji Kerja Sama Bilateral Indonesia-UEA
Festival ini direncanakan akan dihadiri oleh Gubernur Sumatera Barat dan dibuka secara resmi oleh Menteri Pariwisata Republik Indonesia. "Kami berharap Menteri Pariwisata dapat hadir dan membuka acara secara langsung," tambah Riswandi.
Festival Pesona Minangkabau 2024 diharapkan dapat menjadi ajang yang tidak hanya memperkenalkan kekayaan budaya Minangkabau, tetapi juga mempererat hubungan budaya antar daerah serumpun di Sumatera. (*)