Diza: Harus Sejalan dengan Kemajuan Zaman

TALKSHOW: Wawako Diza Hazra Aljosha saat menghadiri kegiatan La Linea Talks.-FITRIYANI/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

JAMBI – Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljosha, S.E., M.A., menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelestarian budaya di tengah arus modernisasi dengan menghadiri kegiatan La Linea Talks.

Acara bertema “Mengemas Budaya Jambi dalam Konten Masa Kini” ini digelar di Café Kissa, Jalan Raja Yamin No 26, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.

Kegiatan tersebut menghadirkan sejumlah pembicara dari beragam latar belakang, yakni Rahma Yuniarsih penulis buku Bruksu "Negeri Pusako Batuah", Dwi Rahariyoso dosen Sastra Indonesia Universitas Jambi sekaligus pembina Teater Kuju, serta Irma Tambunan jurnalis Harian Kompas. Diskusi dimoderatori oleh Salira Ayatusyifa, seorang aktris teater muda asal Jambi.

La Linea Talks merupakan program baru dari komunitas literasi La Linea, yang menjadi wadah bagi para penulis, pegiat literasi, dan insan kreatif untuk berbagi ide, pengalaman, serta inisiatif dalam mengangkat budaya dan sejarah Jambi melalui media kontemporer seperti buku, teater, dan jurnalistik.

BACA JUGA:Waspada Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang

BACA JUGA:Digitalisasi Sekolah Belum Terealisasi

Selain bertujuan meningkatkan literasi budaya, forum ini juga mendorong keterlibatan generasi muda dalam mengemas ulang narasi sejarah dan budaya lokal agar lebih mudah dipahami dan relevan di era digital. 

Para narasumber menyampaikan gagasan serta pengalaman mereka sebagai local heroes dalam menyampaikan warisan budaya melalui karya masing-masing.

Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Jambi Diza Hazra Aljosha mengapresiasi kegiatan ini dan menilai bahwa diskusi kebudayaan seperti ini sangat penting untuk menjaga identitas dan warisan budaya daerah.

“Saya sangat mengapresiasi forum ini yang membahas literasi kebudayaan secara komprehensif dengan menghadirkan para ahli dari berbagai bidang. Ini menjadi ruang strategis untuk merawat kebudayaan Jambi lintas generasi,” ujar Diza.

Ia menambahkan, upaya ini sejalan dengan program unggulan Pemerintah Kota Jambi, yakni “Bahagia Berbudaya”, yang bertujuan melestarikan aset budaya dan sejarah, serta mengembangkan pariwisata berbasis nilai adat dan kearifan lokal.

“Program ini tidak hanya menjaga budaya, tapi juga membuka ruang bagi generasi muda untuk menyampaikan gagasan kepada pemerintah. Kami ingin mereka terlibat aktif dalam menciptakan kebijakan yang relevan dan kontekstual,” lanjutnya.

Diza juga mengungkapkan bahwa Pemkot Jambi tengah merancang pembangunan Gedung Diorama di kawasan eks Pasar Talang Banjar. 

Fasilitas ini nantinya akan menampilkan narasi sejarah Jambi dari masa ke masa dengan pendekatan digital yang interaktif.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan