JAKARTA - Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) menginginkan aparatur negara mulai dari TNI hingga Polri bersikap netral hingga tahapan Pemilihan Umum 2024 selesai.
Juru bicara Timnas AMIN Angga Putra Fidrian mengatakan sejauh ini tidak ada indikasi-indikasi yang meragukan soal netralitas TNI dan Polri. Dia pun meyakini kedua lembaga negara itu sejauh ini tetap netral dalam mengamankan pemilu.
"Semoga tetap seperti itu sampai nanti pemilu selesai," kata Angga di Jakarta, Senin.
Terkait adanya anggota TNI yang duduk di kubu tim kampanye calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto pada saat debat pertama capres Pemilu 2024, Angga menilai hal itu merupakan dampak dari situasi dan kondisi.
BACA JUGA:Pj Walikota Ingatkan Camat dan Lurah, Soal Penanganan Covid-19 di Kota Jambi
BACA JUGA:Kebakaran di Bawah, Perubahan di Atas, Letusan Gunung Marapi 2023 dan Permasalahan Iklim
Menurut Angga, anggota TNI tersebut merupakan ajudan dari Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan sehingga belum tentu anggota TNI itu menginginkan hadir dalam kegiatan Prabowo sebagai capres.
Dia mengatakan Timnas AMIN pun tidak terlalu mempermasalahkan adanya hal tersebut. Namun, dia juga menyarankan kepada seluruh peserta Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 yang masih mengemban jabatan publik, agar segera mengambil cuti selama masa kampanye.
Adapun para peserta Pilpres 2024 yang mengemban jabatan publik, diantaranya Mahfud MD sebagai Menko Polhukam, Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan, Muhaimin Iskandar sebagai Wakil Ketua DPR, dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wali Kota Solo.
Sementara itu, dia juga memastikan bahwa Muhaimin Iskandar saat ini telah mengajukan cuti dari tugasnya sebagai anggota legislator. Hingga hari ke-21 kampanye, menurut dia, Muhaimin sudah tidak pernah mengisi acara sebagai Wakil Ketua DPR.
"Mungkin supaya nggak ada permasalahan ke depan, ya cuti dulu jadi menteri kalau kampanye gitu kira-kira," kata dia.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) akan melakukan kajian mendalam terkait kehadiran Mayor Teddy Indra Wijaya, yang diduga melakukan pelanggaran pemilu, dalam debat pertama capres Pemilu 2024 di Kantor KPU RI, Jakarta, pada 12 Desember lalu.
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengatakan sejauh ini pihaknya belum dapat memastikan apakah kehadiran Mayor Teddy di dalam acara debat capres itu terbukti melanggar netralitas TNI.