Menurutnya, penataan kabel tidak hanya bertujuan untuk menciptakan keindahan visual, tetapi juga untuk memastikan keselamatan.
Kabel-kabel yang tidak terorganisir dapat membahayakan keselamatan warga, baik yang berjalan kaki maupun yang berkendara.
Oleh karena itu, perapihan ini dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk provider penyedia layanan internet dan telekomunikasi.
Pemkot Jambi berharap agar kegiatan ini dapat menjadi model bagi kota-kota lain di Indonesia dalam menciptakan lingkungan yang lebih rapi, aman, dan estetis.
Dengan adanya program ini, diharapkan Kota Jambi semakin dikenal sebagai kota yang tidak hanya maju secara infrastruktur, tetapi juga memperhatikan aspek estetika dan keselamatan warganya.
Sementara Ketua APJII Kota Jambi, Almen Manihuruk, menjelaskan bahwa, setiap hari pihaknya menargetkan perapihan kabel sepanjang 3 km.
"Kami telah melakukan perapihan kabel di beberapa lorong dan jalan besar yang menjadi prioritas. Kami memastikan kabel-kabel yang ada tidak hanya rapi, tetapi juga aman. Keamanan pengendara sangat penting, dan dengan adanya kabel yang tertata rapi, potensi kecelakaan dapat diminimalisir," jelas Almen.
Hingga saat ini, ada sekitar 30 provider yang tergabung dalam program perapihan kabel ini. Kolaborasi antara provider dan vendor sangat penting agar target 3 hingga 4 km per hari dapat tercapai.