Di era digital saat ini membeli kendaraan semakin mudah dengan transaksi secara online.
Tapi dengan kemudahan tersebut tentunya juga ada celah bagi pelaku kejahatan dalam melakukan aksinya.
Salah satunya adalah modus penipuan segitiga atau modus penipuan yang melibatkan tiga pihak, yaitu penjual, pembeli, dan pelaku penipuan.
Dalam aksi modus penipuan segitiga ini penipu berperan sebagai perantara yang seolah-olah menjadi pembeli dan penjual.
Modus penipuan segitiga sering terjadi dalam transaksi jual beli kendaraan, baik mobil maupun motor.
Saat melakukan aksinya, penipu memposting iklan palsu dengan harga yang lebih murah dari harga aslinya.
Sebelumnya penipu berpura-pura menjadi pembeli kepada penjual asli.
Saat sudah mendapatkan pembeli asli atau korban, penipu mengatur pertemuan survey antara penjual asli dan korban tanpa bisa hadir langsung dengan alasan tertentu.
Kepada penjual sang korban disebut oleh penipu adalah kerabat atau orang suruhannya yang akan datang untuk melakukan survei kendaraan.
Kepada korban, Penipu berpesan agar tidak membicarakan soal harga, dengan alasan, harga yang ada di iklan palsu merupakan harga termurah, dan penipu berpura-pura penjual asli adalah kerabatnya kepada korban.