JAKARTA - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Taruna Ikrar, menyebut sejumlah Obat-obatan segera diproduksi oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Contoh hubungannya dengan obat malaria, mungkin nanti akan dibantu hubungannya dengan obat-obatan tuberkulosis, kan, kita tahu di antara pasukan-pasukan itu ada juga yang menderita," kata Taruna setelah bertemu dengan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsuddin di Jakarta, Selasa (20/5).
"Dan beberapa obat-obatan lain, misalnya obat penurun panas, inflamasi. Intinya, itemnya terlalu banyak, jadi tidak mungkin saya sebutkan satu per satu," tambahnya.
Disebutkannya obat-obatan tersebut diproduksi dan didistribusikan untuk kebutuhan para anggota TNI.
BACA JUGA:Ganbai Ganbai
BACA JUGA:Polisi Musnahkan 7 Rakit di Dua Lokasi
Nantinya, kegiatan farmasi di lingkungan TNI akan tertuang dalam memorandum of understanding (MoU) antara kedua kementerian dan lembaga tersebut.
Namun, dirinya masih belum mengungkapkan lebih banyak karena MoU tersebut masih dalam pembahasan.
Secara garis besar, TNI memiliki ekosistem tersendiri dalam produksi dan distribusi obat-obatan.
"Kebutuhan pasukan, jangankan obat, TNI itu punya struktur sendiri yang memproduksi makanan dan obat-obatan. Misalnya kalau untuk kebutuhan perang, kan, Kementerian Pertahanan lewat Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara harus disiapin makanan," paparnya.
"Makanan yang dibuat untuk kaleng, demikian juga obat-obatnya. Itu juga butuh dari nomor izin edarnya Badan POM. Jadi kalau ditanya kapan obat-obatnya mau diproduksi, sudah diproduksi sekarang," tambahnya.
Sementara pada MoU terbaru ini, hal-hal normatif yang selama ini telah berjalan turut dibahas bersama dengan aspek baru lain yang belum diungkapkan pihaknya.
"Beberapa hal (yang dibahas), salah satunya Kementerian Pertahanan ingin berkontribusi untuk kesehatan, yang hubungannya dengan obat-obatan karena mereka punya organisasi, institusi, lembaga, produser," paparnya.
"Dan itu juga di lain sisi ada beberapa produk yang sudah saatnya mungkin sudah expire, kita ingin perbarui nomor izin edarnya," tambahnya. (*)