Jika Anda merasa kesulitan untuk fokus dan mengarahkan seluruh perhatian pada sebuah tugas, tapi justru merasakan keinginan untuk membuka ponsel Anda, Anda mungkin memiliki kecenderungan popcorn brain.
Meningkatnya penggunaan media sosial di kehidupan sehari-hari bisa memengaruhi keoptimalan otak. Itulah seputar fenomena popcorn brain dan cara mengatasinya.
Mengenal Popcorn Brain
Popcorn brain atau otak popcorn merupakan istilah yang diperkenalkan oleh seorang profesor di Universitas Washington pada tahun 2011 David M. Levy.
BACA JUGA:Buah Kaya Zat Besi, Wajib Dikonsumsi untuk Cegah Anemia
BACA JUGA:Atasi Stres dengan Metode Decluttering Pikiran, Ikuti 5 Langkah Sederhana
Istilah tersebut merujuk pada kondisi pikiran yang berserakan dengan perhatian yang terbagi. Hal itu membuat seseorang dengan mudah berpindah dari satu topik ke topik yang lainnya. Seperti meletusnya biji jagung popcorn.
Seseorang yang memiliki popcorn brain ditandai dengan kesulitan untuk fokus pada tugas atau pekerjaan. Dikarenakan kondisi pikiran yang berserakan, mereka juga kesulitan untuk mempertahankan alur pemikiran.
Selain menurunnya fokus, kacaunya kemampuan kognitif itu membuat seseorang mudah untuk stres, kelelahan, kelebihan informasi, sehingga otak terlalu terstimulasi. Itu menyebabkan tingkat kecemasan naik dan perhatian yang menurun.
Cara Mengatasi Popcorn Brain
1. Mengurangi Screen Time
Dengan mengurangi waktu penggunaan layar, Anda dapat meminimalisir distraksi dari ponsel. Hindari membuka ponsel tanpa keperluan yang penting.
Gunakan ponsel Anda jika Anda benar-benar membutuhkannya. Jika selesai dengan keperluan tersebut, Anda bisa menutup dan meletakkan ponsel Anda.
2. Nonaktifkan Notifikasi untuk Aplikasi Tertentu
Notifikasi bisa menjadi distraksi utama yang mencuri perhatian Anda. Jika Anda sedang mengerjakan sesuatu, suara notifikasi bisa memecah fokus dan perhatian Anda.