JAMBI,JAMBIKORAN.COM - Warga Kota Jambi dibuat resah dengan kekosongan stok berbagai merek beras di sejumlah pusat perbelanjaan.
Para konsumen kesulitan menemukan beras favorit mereka, memicu pertanyaan tentang penyebab di balik fenomena ini.
Winda, warga Kenali Asam Bawah, mengungkapkan keterkejutannya saat balanja.
"Biasanya lengkap, tapi tadi yang ada cuma merek Belido dan Beras lele," ujarnya, Rabu, 6 Agustus 2025.
Kondisi serupa dialami Risma, Warga Simpang Rimbo, yang gagal mendapatkan beras merek Naruto, dan akhirnya terpaksa membeli merek Belido di salah satu swalayan.
Kelangkaan ini diduga kuat berkaitan dengan langkah Pemerintah Provinsi Jambi yang baru-baru ini mengeluarkan surat edaran resmi tentang penarikan sementara sejumlah merek beras dari peredaran. Kebijakan ini diambil menyusulnya temuan dugaan peredaran beras oplosan di pasaran.
Surat edaran bernomor S-1750/SETDA.PRKM-2.1/VII/2025 yang diterbitkan pada 31 Juli 2025 oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, menjelaskan bahwa Tim Satgas Pangan Provinsi Jambi bersama Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jambi menemukan indikasi beras oplosan saat inspeksi mendadak pada 17 Juli 2025.
Pemerintah Provinsi pun meminta semua pihak terkait, terutama pengelola swalayan dan distributor beras, untuk menindaklanjuti surat edaran tersebut dengan menarik produk yang dicurigai sementara waktu guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut.
Di sisi lain, Kepala Bidang (Kabid) Fasilitasi Perdagangan dan Stabilisasi Barang Kebutuhan Pokok dan Penting pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Jambi, Dadan Sulaiman, menegaskan bahwa hasil pemantauan gudang distributor menunjukkan ketersediaan stok betas di kota Jambi masuk dalam kondisi aman.
"Kami rutin melakukan pengecekan ke distributor beras, dan sampai saat ini stok masih aman," katanya.
Ia juga menambahkan bahwa distribusi beras dari gudang ke swalayan dan ritel sejauh ini berjalan normal.
Namun, terkait laporan kelangkaan di tingkat ritel, pihaknya akan melakukan pengecekan lanjutan.
"Untuk distribusi dari distributor ke ritel masih aman. Tapi karena ada laporan kelangkaan di swalayan, besok kami akan turun untuk memastikan langsung kondisi di lapangan," pungkasnya.