Efek Samping Ringan dan Sementara, Dokter Bantah Vaksinasi Campak Menimbulkan Kecacatan pada Anak

Kamis 28 Aug 2025 - 08:00 WIB
Reporter : Finarman
Editor : Finarman

JAKARTA – Prof. Dr. dr. Edi Hartoyo, Sp.A(K), Guru Besar Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat sekaligus Ketua Unit Kerja Koordinasi Infeksi Penyakit Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menegaskan bahwa vaksinasi campak tidak menyebabkan kecacatan pada anak, sekalipun masih beredar informasi keliru di media sosial.

“Vaksin campak tidak menimbulkan kecacatan,” tegas Prof. Edi dalam diskusi daring dari Jakarta, Rabu (27/8).

Menurutnya, vaksin campak mengandung virus campak yang telah dilemahkan sehingga tidak dapat menyebabkan infeksi berat pada penerima vaksin.

Justru vaksin ini merangsang sistem imun tubuh untuk melawan penyakit tersebut.

BACA JUGA:Taman Rimba Jambi Tambah Koleksi Harimau Benggala dan Singa Afrika, Siap Tampil September

BACA JUGA:XLSMART Berhasil Raih Kinerja Positif di Q2 2025

“Virus yang ada di vaksin dilemahkan, tidak virulen, sehingga risiko aktifasi penyakit sangat kecil,” jelas Prof. Edi.

Ketua Satgas Imunisasi IDAI, Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A, menambahkan bahwa vaksin campak mungkin menyebabkan efek samping ringan seperti demam dan ruam, namun sifatnya sementara dan dapat sembuh sendiri.

Demam: Terjadi pada 5-15% anak yang diimunisasi.

Ruam: Terjadi pada sekitar 2% anak yang diimunisasi.

BACA JUGA:SPKS dan PTPN PalmCo Perkuat Akses Petani Sawit ke Program Peremajaan Sawit Rakyat

BACA JUGA:Petugas Amankan Barang Terlarang, Razia Mendadak di Lapas Narkotika Muara Sabak

Hoaks Vaksin dan Autisme Sudah Dibantah

Prof. Hartono juga mengingatkan masyarakat agar tidak terpengaruh hoaks yang mengaitkan vaksin MMR (campak, gondongan, rubella) dengan autisme.

“Penelitian yang pernah mengklaim hubungan tersebut ternyata dilakukan pada sampel kecil dan sudah ditarik kembali,” ungkapnya.

WHO dan seluruh negara anggota sudah melaksanakan imunisasi MR secara rutin sebagai upaya mencegah wabah penyakit berbahaya.

BACA JUGA:Dari Jogging hingga Kuliner Malam, Tugu Kris Siginjai Selalu Jadi Pilihan Warga

BACA JUGA:Pelatihan Penilaian Potensi dan Kompetensi, Walikota Maulana: Sejalan Dengan Program Aparatur Bahagia Melayani

Pentingnya Imunisasi untuk Cegah Wabah

Prof. Hartono menekankan, kelalaian imunisasi justru yang dapat memicu terjadinya wabah campak dan penyakit lain.

“Mengabaikan imunisasi berpotensi menimbulkan wabah yang berbahaya,” pungkasnya. (*)


Kategori :