7.347 Aplikasi Rawan Serangan, Kepala BSSN: TTIS di Seluruh Pemda Dipercepat untuk Perkuat Keamanan Siber

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Letjen TNI (Purn) Nugroho Sulistyo Budi (kiri depan) dan Gubernur Jambi Al Haris pada acara pengukuhan dan peresmian pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber di Kantor Gubernur Jambi.-HO/BSSN-

DEPOK – Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Letjen TNI (Purn) Nugroho Sulistyo Budi, menegaskan bahwa pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) di seluruh pemerintah daerah merupakan langkah strategis untuk memperkuat pertahanan siber nasional, terutama dalam menghadapi potensi kebocoran data dan serangan terhadap sistem layanan publik.

“Langkah ini bukan akhir, tapi awal dari komitmen berkelanjutan dalam menjaga keamanan siber nasional,” ujarnya saat pengukuhan TTIS di 10 kabupaten/kota Provinsi Jambi, Kamis (28/8), berdasarkan siaran resmi Biro Hukum dan Humas BSSN.

Arahan Presiden Prabowo dan Landasan Regulasi

Inisiatif pembentukan TTIS merupakan bagian dari arahan Presiden Prabowo Subianto, yang dituangkan dalam buku 130 Hari Kepemimpinan Presiden Prabowo.

BACA JUGA:Pemkab Tanjab Barat Targetkan Bedah 3.800 Rumah Tak Layak Huni Hingga 2029

BACA JUGA:Wali Kota Maulana: Bedah Rumah Bukan Sekedar Hunian, Tapi Ruang Tumbuh Generasi

Presiden menekankan pentingnya pembentukan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) atau TTIS sebagai dukungan terhadap agenda digitalisasi layanan publik di Indonesia.

Sebagai dasar hukum, langkah ini diperkuat melalui Surat Edaran Bersama Kemendagri dan BSSN, yaitu Nomor 600.5/3022/SJ dan Nomor 61 Tahun 2025 yang diterbitkan pada 11 Juni 2025.

Dalam surat tersebut, seluruh pemerintah daerah diminta membentuk TTIS paling lambat 30 September 2025.

Menurut Wakil Kepala BSSN Rachmad Wibowo, berdasarkan data yang dipaparkan dalam rapat koordinasi bersama Mendagri dan seluruh kepala daerah, saat ini terdapat 7.347 aplikasi pelayanan publik yang digunakan oleh pemerintah daerah.

BACA JUGA:Launching Gerami, Wawako Diza : Kolaborasi LPTQ Siapkan Bibit Qari-Qariah Muda

BACA JUGA:Program BALIKAT, BANK HARKAT dan RUMEL Hadir di Workshop Digital Branding Menuju UMKM Naik Kelas

Setiap aplikasi ini berisiko menjadi pintu masuk bagi serangan siber apabila tidak dilindungi secara maksimal.

“Setiap aplikasi memiliki potensi risiko. Tanpa sistem keamanan siber yang kuat, layanan publik bisa terganggu,” ungkap Rachmad.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan