Hanya saja, lakukan hal ini dengan hati-hati. Jangan sampai Anda terobsesi menjalani hidup untuk membuktikan bahwa penghina Anda salah.
BACA JUGA:8 Tanda Kamu Mungkin Seorang Introvert, Salah Satunya Sangat Sadar Diri
BACA JUGA:Tips Atasi Cemas Jelang Persalinan
Anda pun berhak bahagia. Daripada terobsesi membuktikan orang lain salah, ikuti saja passion Anda. Misalnya, Anda memang tak pandai di bidang akademik dan sering mendapat hinaan karena hal itu.
Tapi, Anda menerima kekurangan tersebut, dan fokus mengembangkan prestasi di bidang yang lain seperti seni dan olahraga.
5. Cari Pergaulan yang Baik
Bagaimana bila si penghina adalah teman kita? Bagaimana bila si penghina adalah saudara kita?
Tentu tidak mudah menghadapi orang yang menghina kita bila si penghina punya kedekatan tersendiri. Namun daripada Anda selalu menanggung sakit, sebaiknya hindari saja mereka.
Cari pergaulan lain yang lebih baik. Cari orang-orang yang bisa berinteraksi dengan positif, saling mendukung, dan saling menghargai. Ingatlah, dunia tidak selebar daun kelor, sehingga peluang menemukan sahabat yang baik demikian terbuka lebar.
6. Curhat
Tidak semua orang memiliki mental baja. Karenanya, respons setiap individu terhadap sebuah hinaan pun pasti berlainan antara satu dengan yang lain.Saran saya, apabila Anda merasa tekanan yang demikian besar, carilah tempat untuk menuangkan segala keluh kesah Anda. Jangan malu untuk curhat.
BACA JUGA:Tips Merawat Kebersihan Lidah
BACA JUGA:Waspada! Ini Dampak Kebanyakan Minum Kopi yang Mengintai Anda
Anda bisa minta bantuan teman, saudara, hingga psikolog untuk bisa mencurahkan segala perasaan sedih Anda.
Percayalah, Anda akan merasa lebih ringan selepas melakukannya. Dengan perasaan yang lebih baik, Anda pun bisa menghadapi si penghina dengan lebih bijak dan elegan.
7. Minta Saran