Jakarta- Aktor Eza Gionino tak kuasa menahan tangis saat membagikan isi hatinya terkait kondisi rumah tangganya yang tengah goyah. Ia mengungkapkan rasa rindunya terhadap sang istri, Meiza Aulia Coritha, dan ketiga anak mereka yang kini meninggalkan rumah tanpa kabar.
Dalam pernyataannya kepada awak media di kawasan Depok, Jawa Barat, Eza mengaku hatinya kosong setiap kali pulang ke rumah.
“Rumah ini saya bangun untuk Echa (Meiza) dan anak-anak. Tapi sekarang, setiap pulang, saya merasa hampa. Saya rindu mereka semua,” ucap Eza dengan suara bergetar.
Tak hanya pergi dari rumah, Meiza juga dikabarkan menutup seluruh akses komunikasi, membuat Eza kesulitan untuk menghubunginya maupun bertemu anak-anak.
BACA JUGA:Kim Jong Kook Resmi Gabung Agensi G-Dragon, Siap Rayakan 30 Tahun Karier Musik
BACA JUGA:Dian Sastro Kenakan Pin One Piece di TIFF 2025, Netizen: Elegan Tapi Menohok
“Saya mohon, tolong buka komunikasi. Jangan seperti ini. Kalau begini terus, yang ada kita saling menyakiti. Sayang, aku mohon pulang ya,” lanjut Eza sambil menitikkan air mata.
Meski telah digugat cerai di Pengadilan Agama Cibinong pada 29 Agustus 2025, Eza menegaskan bahwa dirinya tidak menginginkan perceraian. Ia juga menyampaikan bahwa tidak pernah terjadi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ataupun perselingkuhan, seperti rumor yang beredar.
“Tidak ada kekerasan, tidak ada orang ketiga. Mungkin saya hanya belum bisa jadi suami dan ayah yang baik. Tapi saya ingin memperbaiki semuanya,” jelas aktor berusia 35 tahun itu.
Menurut Eza, beberapa sahabat dekat mengungkap bahwa Meiza saat ini hanya membutuhkan ruang dan waktu untuk menenangkan diri. Ia pun menghormati keputusan tersebut, tetapi berharap setidaknya tetap diberi kesempatan untuk melihat anak-anak.
“Kalau memang butuh waktu, saya terima. Tapi izinkan saya bertemu anak-anak. Itu yang paling saya butuhkan sekarang,” tuturnya.
Gugatan cerai Meiza dijadwalkan memasuki sidang perdana pada 22 September 2025, dengan agenda mediasi. Sementara itu, Meiza juga dikabarkan mengajukan permohonan hak asuh anak dalam gugatan tersebut.
Eza berharap masih ada ruang untuk berdamai dan membangun kembali rumah tangga mereka, demi masa depan anak-anak yang selama ini menjadi pusat kehidupannya. (*)