JAMBI – Siapa yang tak suka semangka? Buah yang segar dan kaya air ini sangat populer, terutama di wilayah tropis seperti Indonesia. Selain daging buahnya yang manis dan menyegarkan, ternyata kulit semangka juga menyimpan banyak manfaat kesehatan yang jarang diketahui.
Semangka sendiri berasal dari Afrika Selatan dan dikenal sebagai buah yang kaya akan vitamin serta mineral. Namun, bagian kulitnya — khususnya yang berwarna putih — juga mengandung vitamin C dan vitamin B kompleks yang baik bagi tubuh, terutama untuk kesehatan kulit dan sistem saraf.
Berikut ini empat manfaat kulit semangka yang patut Anda ketahui:
1. Meningkatkan Gairah Seksual
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kandungan asam amino citrulline dalam kulit semangka dapat membantu mengatasi disfungsi ereksi ringan hingga sedang pada pria. Citrulline diketahui dapat membantu meningkatkan aliran darah dan memperbaiki fungsi pembuluh darah, yang berkontribusi pada meningkatnya gairah seksual.
BACA JUGA:Serunya Harpelnas 2025 bareng Sinsen, Treat Spesial Hingga Gathering Komunitas
BACA JUGA:Wali Kota Jambi Salurkan BOP untuk Masjid, Perkuat Peran Spiritual di Masyarakat
2. Meningkatkan Stamina
Masih berkaitan dengan kandungan citrulline, kulit semangka dipercaya mampu meningkatkan stamina. Senyawa ini berperan dalam memperbesar pembuluh darah, sehingga aliran oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh menjadi lebih lancar. Meski penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan, efek ini bisa menunjang aktivitas fisik seperti olahraga hingga aktivitas intim.
3. Menurunkan Tekanan Darah
Tidak hanya daging buahnya, kulit semangka juga memiliki efek diuretik alami yang dapat membantu menurunkan tekanan darah. Kandungan ini membantu mengeluarkan kelebihan garam dan air dari dalam tubuh melalui urin, sehingga tekanan darah bisa lebih terkontrol.
4. Menyehatkan Pencernaan
Kulit semangka mengandung serat yang tinggi, yang sangat baik untuk sistem pencernaan. Asupan serat yang cukup dapat membantu mengurangi kadar kolesterol, mengontrol gula darah, serta mencegah gangguan pencernaan seperti sembelit, diare, hingga risiko kanker usus.(*/Viz)