JAMBI - Sport management adalah bidang keilmuan yang relatif masih sedikit peminatnya di Indonesia, namun salah satu Dosen Prodi Kepelatihan Olahraga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jambi (UNJA), Endarman Saputra, Ph.D serius untuk menggeluti bidang ilmu tersebut hingga ia berhasil meraih gelar Doctor of Philosophy (PhD) dalam bidang sport management. Endarman Saputra merupakan Doktor Pertama di Indonesia yang mendapatkan gelar Doktor Sport Management tersebut.
Endarman Saputra menyelesaikan pendidikan doktornya di University of Lyon, Prancis. Endarman Saputra dapat menyelesaikan pendidikanya selama tiga tahun dimana rata-rata mahasiswa doktoral yang mengerjakan disertasi di Laboratory of Vulnerability and Innovation in Sport, University of Lyon membutuh empat tahun untuk lulus.
“Saya mengatakan kepada rekan-rekan jurnalis, bahwa mungkin saya adalah doktor pertama di Indonesia dalam bidang sport management. Dan bagi saya, menjadi yang pertama bukanlah hal yang penting karena yang paling utama adalah bagaimana saya bisa berkontribusi kedepannya baik untuk institusi, daerah dan di level nasional,” ujar Endarman Saputra.
Endarman Saputra berkomitmen untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan dalam disiplin ini di tingkat nasional. Ia memiliki rencana awalnya adalah menginisisasi terbentuknya Asosiasi Sport Management Indonesia, sehingga menjadi wadah bagi para akademisi, praktisi, profesional, swasta dan masyarakat dalam berkontribusi nyata terhadap pengembangan sport management. guna mendukung pertumbuhan dan pemahaman olahraga di Indonesia.
BACA JUGA:KPU Tambah TV Penyelenggara Debat Ketiga Pilpres 2024
BACA JUGA:Bantu Banjir Kerinci, SAH Instruksikan Kader Gerindra Buka Dapur Umum
“Peminat sport management di Indonesia mulai tumbuh seiring berkembangnya organisasi-organisasi professional olahraga di Indonesia, apalagi negara kita sedang bergerak membangun sport industry. Sehingga saya rasa tidak sulit untuk menarik minat orang-orang, dengan berusaha untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya manajemen dalam dunia olahraga. Ini bisa dilakukan melalui seminar, workshop, dan menjalin kolaborasi dengan institusi-institusi terkait untuk menciptakan lebih banyak peluang dan pemahaman mengenai potensi karir dalam bidang ini,” ungkapnya.
Sport Management memiliki ketertarikan sendiri bagi Endarman Saputra, ia melihat adanya potensi besar yang dimiliki oleh negara Indonesia pada pembangunan dibidang sport indusrty, sehingga untuk mengembangkan dunia olahraga di Indonesia semakin baik dan menuju arah yang benar.
“Dibutuhkan manajemen yang efektif yang dapat membantu organisasi olahraga baik di pemerintahan, professional dan dimasyarakat dapat tumbuh dan mencapai tujuan organisasi mereka. Selain itu dapat juga memberikan manfaat bagi atlet, supporter olahraga, fan, dan masyarakat luas,” ucapnya.
Sport management dapat digunanakan sebagai lensa untuk melihat olahraga sebagai industry yang kompleks dan dari tahun ketahun terus berkembang pesat. Manajemen olahraga yang baik diharapkan membantu memaksimalkan potensi besar dari sport industry. Sebagai contoh, dalam membentuk karakter, meningkatkan kesehatan masyarakat, dan memberikan dampak positif secara ekonomi mungkin itulah sebagian pesan yang dapat diambil dari sudut pandang ini.
BACA JUGA:Ternyata Ini Alasan Ganjar Tidak Ada di Iklan PDI
BACA JUGA:Saiful Jamil Sempat Minta Tolong, Saat Ditangkap Petugas
“Ada banyak sekali hal-hal positif yang saya petik selama proses pendidikan ini, terutama saya belajar banyak tentang teori-teori ilmu sosial yang sebelumnya tidak pernah saya pelajari, lalu metodologi penelitian yang beragam serta analisis statistic. Selain itu, saya juga belajar banyak tentang manajemen, dan dampak sporting event, sport tourism pada masyarakat. Pengalaman ini menambah serta memperkaya pengetahuan saya sehingga mempersiapkan saya untuk berkontribusi pada pengembangan bidang sport management di negara yang kita cintai ini,” terangnya.
Endarman Saputra mengatakan mendapat dukungan dari keluarganya, baginya dukungan keluarga adalah segalanya dalam perjalanan pendidikannya.
“Tanpa mereka saya tidak akan sampai ke titik ini. Mereka selalu mendampingi dan memberikan motivasi, dukungan emosional, dan pemahaman terhadap waktu yang saya gunakan dalam meraih gelar PhD. Saya sangat bersyukur memiliki mereka yang selalu hadir disamping saya, dan ini tidak ternilai dengan apapun,” pungkasnya.