Rebahan merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan kegiatan bersantai di tempat tidur dan tidak melakukan aktivitas apapun.
Rebahan mungkin merupakan salah satu kegiatan yang gemar dilakukan banyak orang.
Namun, terlalu sering rebahan merupakan pola hidup tidak aktif yang memiliki dampak serius pada kesehatan.
Dr. Yoyok Bekti Prasetyo MKep SpKom, seorang dosen dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), mengungkapkan bahwa terlalu sering rebahan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
BACA JUGA:Buat Mantan Kekasih Menyesal, Ini Dia 4 Tips Makeup Cetar
BACA JUGA:Tips Beli Mobil Listrik
Orang yang sering rebahan dalam waktu lama cenderung mengalami rasa sakit atau kekakuan pada tubuhnya, yang sayangnya sering diabaikan.
Dr. Yoyok menjelaskan bahwa dampaknya tidak hanya terbatas pada ketidaknyamanan fisik, tetapi juga dapat menjadi pemicu penyakit kronik di masa depan.
Beberapa dampak negatif yang mungkin timbul akibat kebiasaan ini termasuk nyeri otot dan sendi, penyakit jantung, gagal ginjal, stroke, kanker, dan obesitas.
Selama berada dalam posisi rebahan, beberapa bagian tubuh mengalami tekanan besar yang dapat mengakibatkan perubahan bentuk tulang, pergeseran tulang, patah tulang, serta kelainan tulang seperti scoliosis, kifosis, dan lordosis.
Selain itu, ketika bangun dari posisi rebahan, tekanan darah dapat berubah secara cepat, yang dapat menyebabkan pusing dan dikenal sebagai hipotensi ortostatik.
BACA JUGA:Tips Hidup Sehat dan Panjang Umur Hingga Tua
BACA JUGA:Cara Mengatasi Sakit Perut
Kondisi ini dapat menjadi pemicu gejala penyakit seperti gangguan jantung dan penyakit saraf.
Dr. Yoyok menyarankan agar masyarakat, khususnya anak muda, menghindari kebiasaan rebahan dalam waktu yang lama.