MUARATEBO – BPBD Kabupaten Tebo mengambil sikap tegas menyusul laporan keterlambatan pembangunan turap di Desa Pagar Puding, Kecamatan Tebo Ulu. Setelah Komisi III DPRD Tebo menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama masyarakat, pelaksana proyek, dan instansi terkait, BPBD memastikan proyek turap senilai Rp 20,4 miliar dari dana hibah BNPB harus rampung sesuai jadwal.
Kepala Pelaksana BPBD Tebo, Joko Ardiawan, menegaskan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti rekomendasi DPRD sesuai aturan yang berlaku. "Kami berkomitmen memastikan proyek turap ini selesai tepat waktu dan berfungsi optimal sebagai pengaman tepi Sungai Batanghari," ujarnya, Kamis (23/10/2025).
Masyarakat Desa Pagar Puding sendiri menuntut agar pekerjaan tidak molor lagi dan segera tuntas. Sementara itu, Anjil Fitri, Konsultan Pengawas dari PT Dinar Rianda, mengungkapkan tantangan utama proyek ini adalah kondisi cuaca buruk dan naiknya debit Sungai Batanghari yang menghambat pengerjaan.
BACA JUGA: Pengurus PBNU Sebut Jihad Modern Melawan Persoalan Bangsa
BACA JUGA:KPU Siapkan Aplikasi Sopan Sapa, Jamin Transparansi Informasi Pemilu
“Strategi kami saat ini adalah fokus menyelesaikan bagian bawah turap dengan memasang lining beton terlebih dahulu,” jelas Anjil. Progres proyek kini mencapai sekitar 83 persen, dan mereka optimis dapat menyelesaikannya dalam waktu dekat.
BPBD pun mengimbau semua pihak untuk bekerja maksimal demi memenuhi target penyelesaian yang telah ditetapkan, demi keamanan warga dan kelancaran fungsi turap tersebut. (wan/ira)
BPBD Tebo akan menindaklajuti hasil RDP di DPRD Tebo yang dilakukan beberapa waktu yang lalu.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Tebo, Joko Ardiawan mengatakan akan menindaklanjuti rekomendasi DPRD sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Berdasarkan berita acara RDP akan kita tindak lanjuti sesuai dengan aturan yang berlaku," kata Joko ketika dikonfirmasi pada Kamis (23/10/2025).
Joko menyebut pekerjaan turap Pagar Puding diharapkan selesai pada waktu yang telah ditentukan dan berfungsi dengan baik nantinya sebagai pengamanan pinggiran Sungai Batanghari tersebut.
Turap itu dibangun menggunakan dana hibah BNPB senilai Rp 20,4 Miliar di wilayah Desa Pagar Puding, Kecamatan Tebo Ulu, Kabupaten Tebo.
Masyarakat meminta agar pekerjaan turap itu selesai tepat waktu yang telah ditentukan.
Sementara Anjil Fitri Konsultan Pengawas Supervisi Enjenering PT Dinar Rianda mengaku, kendala yang dialami adalah faktor cuaca dan debit Sungai Batanghari yang meningkat.
Sehingga strategi yang dilakukan para pekerja akan mengerjakan bagian bawah terlebih dahulu, serta beton untuk turap.