JAMBIKORAN.COM - Bagaimana kalau saat asyik-asyiknya membahas pekerjaan di grup kantor, tiba-tiba akun WhatsApp kita tidak bisa diakses. Atau saat ngobrol seru dari gebetan, hal yang sama terjadi.
Pesan masuk berhenti. WhatsApp tiba-tiba ter-logout dengan sendirinya. Dan saat mencoba login ulang, muncul notifikasi bahwa nomor kita telah digunakan di perangkat lain.
Ya, ini tanda-tanda akunmu telah di-hack. Waduh, bagaimana kalau si hacker mengintip percakapan kita dengan orang lain? Atau yang lebih buruk lagi, menggunakan nomor WhatsApp untuk meretas info lain seperti perbankan dan dompet digital?
Namun tenang dulu. Jika memang diretas, WhatsApp menyediakan sejumlah langkah untuk memulihkan akunmu. Sekaligus mencegah hal ini terulang lagi. Berikut panduan lengkapnya.
Cara Mengembalikan WhatsApp yang Di-Hack
Login Ulang ke WhatsApp
Langkah pertama yang paling penting: login ulang ke akunmu. Buka aplikasi WhatsApp, masukkan nomor ponsel, dan lakukan verifikasi melalui SMS.
Jika akunmu benar-benar diretas, proses itu akan secara otomatis mengeluarkan penyadap dari perangkat lain. Pastikan kamu segera mengganti PIN verifikasi dua langkah setelah berhasil masuk kembali.
Aktifkan verifikasi dua langkah
Begitu berhasil login, langsung aktifkan verifikasi dua langkah. Fitur itu menambahkan PIN 6 digit sebagai lapisan keamanan tambahan setiap kali kamu mendaftarkan akun di perangkat baru.
Caranya, masuk ke Settings → Account → Two-step verification → Enable. Gunakan kombinasi angka yang mudah kamu ingat tapi sulit ditebak.
Keluar dari Semua Perangkat yang Tertaut
Penyadapan sering terjadi lewat fitur Linked Devices di WhatsApp Web. Untuk memutusnya, buka Settings → Linked Devices → Log out from all devices. Dengan begitu, penyadap tidak lagi bisa memantau percakapanmu dari jauh.
Lapor ke Pusat Bantuan WhatsApp
Jika kamu masih curiga akunmu dikendalikan pihak lain, segera hubungi pusat bantuan WhatsApp. Kirim email ke support@whatsapp.com dengan format: “Lost/Stolen: Please deactivate my account” dan cantumkan nomor HP-mu dengan format internasional (+62 untuk Indonesia).