"Juga akses bagi masyarakat umum, terutama mereka yang menunggu layanan kepolisian,"bebernya.
Lebih dari itu, KANTI dibangun melalui kolaborasi lintas sektoral sperti dengan sekolah, perguruan tinggi, komunitas literasi, pegiat seni budaya, pemerintah daerah, hingga dukungan sektor swasta. Karena literasi hanya dapat tumbuh ketika semua pihak bergerak bersama.
BACA JUGA:Indonesia Tetap Posisi ke-122 dalam Daftar Peringkat FIFAper
BACA JUGA:Menaker Sebut Magang Nasional Tahap II Mulai Orientasi 24 November
KANTI membuka peluang besar bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Bagi personel Polri, literasi memperkuat kemampuan analisis, komunikasi, pengambilan keputusan, dan profesionalitas.
Bagi masyarakat, literasi meningkatkan kualitas berpikir, kreativitas, dan partisipasi sosial.
Dengan KANTI, Polda Jambi tidak hanya menciptakan ruang baca, tetapi membangun ekosistem literasi. Ekosistem yang tumbuh dari kesadaran, pelayanan, dan kebersamaan.
KANTI adalah langkah nyata menuju SDM unggul, Polri yang semakin presisi, dan masyarakat yang cerdas.
BACA JUGA:Kementerian PKP Catat Realisasi Anggaran Capai Rp3,66 Triliun
BACA JUGA:Pemkot Jambi Turunkan Tim Validasi Pedagang, Penertiban Pasar Talang Banjar Diperketat
Untuk memastikan manfaatnya menjangkau semua lapisan, KANTI sedang dan akan terus dilakukan melalui program diseminasi dan sosialisasi ke sekolah, kampus, organisasi, komunitas dan ruang-ruang publik.
Semakin banyak orang mengenal KANTI, Semakin besar literasi tumbuh dan Semakin kuat budaya baca terbentuk.
Sudah saatnya menjadikan literasi sebagai budaya dan jadikan KANTI sebagai ruang bersama untuk belajar, berkembang, dan berkolaborasi.
KANTI , kuatkan akses, nyalakan tradisi literasi, untuk personel unggu. Untuk masyarakat cerdas dan untuk Jambi yang lebih berdaya. (*)