Menghadapi mood swing anak membutuhkan kesabaran dan pendekatan yang tenang. Orang tua perlu mengendalikan emosi dan menunjukkan empati terhadap perasaan anak. Mengakui emosi anak tanpa menghakimi adalah langkah penting.
BACA JUGA:Pembunuh Guru Diserahkan Keluarga-Kades
BACA JUGA:Motor dan Sajam Disita, Residivis di Tebo Dicokok
Cari tahu pemicu mood swing dengan mengajak anak berbicara setelah ia lebih tenang. Jika anak belum siap berdiskusi, beri ruang hingga emosinya mereda.
Setelah itu, alihkan perhatian dengan aktivitas positif seperti bermain, membaca, atau bergerak aktif untuk memperbaiki suasana hati.
Pastikan anak cukup tidur dan mendapatkan makanan bergizi untuk mencegah perubahan mood akibat kelelahan atau lapar. Hindari makanan cepat saji yang bisa memperburuk kondisi.
Ajarkan teknik mengelola emosi seperti latihan pernapasan, relaksasi, atau meditasi. Dorong anak agar tetap bersosialisasi dengan teman sebaya dan ciptakan lingkungan rumah yang nyaman.
BACA JUGA:Motor dan Sajam Disita, Residivis di Tebo Dicokok
BACA JUGA:52 Mahasiswa dan Mahasiswi Jurusan Manajemen dan Akuntansi STIE Jambi Diwisuda
Gaya hidup sehat, termasuk olahraga teratur dan manajemen stres, juga berperan penting dalam menjaga kestabilan mood anak.
Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?
Meskipun mood swing merupakan bagian dari tumbuh kembang, ada situasi di mana orang tua perlu berkonsultasi dengan ahli.
Jika perubahan suasana hati terlalu sering, sangat drastis, berlangsung lama, atau mengganggu aktivitas anak misalnya prestasi belajar atau hubungan sosial hal ini perlu menjadi perhatian.
BACA JUGA:4 Sayuran dengan Kandungan Vitamin C Tinggi, Ampuh Tingkatkan Imunitas
BACA JUGA:Veda Ega Pratama Promosi, Mario Aji Bertahan
Waspadai tanda-tanda lain seperti keinginan melukai diri, berbicara tentang kematian, atau perubahan perilaku ekstrem lainnya. Kondisi ini memerlukan penanganan segera.