Kerinci - Kemunculan tanah sekitar 2 hektare, yang dibawa arus banjir menuju Danau Kerinci, diminta untuk terus dipantau oleh pemerintah.
Saat ini, tanah timbul itu berada di tengah-tengah Danau kerinci.
Pantauan ini harap dilakukan mengingat, jika terjadi hembusan angin ke arah timur, maka bisa saja tanah tersebut bergerak ke arah pintu air dan menutupnya.
BACA JUGA:Tips Menjaga Kondisi Tubuh Selalu Fit
BACA JUGA:Gunung Lewotobi Alami 13 kali Gempa Guguran
Parahnya, jika hal itu terjadi maka, akan terjadi bencana banjir besar di Kabupaten Kerinci.
Hal ini disampaikan Doni, seorang petugas Danau Kerinci. Dirinya mengatakan, jika tanah yang hanyut itu, bergerak ke hilir maka itu akan sangat berbahaya.
“Sebab muara air Danau Kerinci bisa tertutup,” kata dia.
“Kita minta Pemerintah Kabupaten Kerinci terus memantau pergerakan tanah hanyut tersebut,” terangnya.
Doni menjelaskan bahwa, saat ini tanah hanyut tersebut masih berada di tengah danau dan pergerakannya akan tergantung dari arah angin.
“Kita berharap angin tidak mengarah ke hilir. Posisinya di tengah tapi lebih dekat dengan Seleman,” terangnya.
Sementara Dahrul, Kepala PBAT Koto Petai Dinas Ketahanan Pangan Perikanan Kerinci mengatakan bahwa, kondisi tanah yang hanyut ke danau Kerinci yang cukup luas saat ini berada di posisi semula d itengah Danau Kerinci.
“Kemarin belum ada pergerakan. masih berada pada posisi di tengah dengan Seleman. Namun bisa saja berubah tergantung pada kondisi arah angin,” jelasnya.
Dijelaskan Dahrul, kalau melihat dari kondisi cuaca sebelum ini, dan biasanya maka, tanah hanyut tersebut bisa saja kembali ke arah Tanjung Batu.
“Sangat tergantung pada arah angin dan ombak yang menggerakkan tanah tersebut. Kalau selama ini empasan ombak lebih ke arah Tanjung Batu, karena kalau di Danau Kerinci jarang sekali kita melihat ada sampah menumpuk terbawa ombak, sampah lebih terbawa ombak menuju Tanjung Batu,” terang Dahrul. (Sap/zen)