MUARASABAK - Berada di wilayah pesisir Provinsi Jambi yang memiliki garis pantai dan laut yang cukup luas, membuat banyak dari masyarakat Kabupaten Tanjab Timur yang berprofesi sebagai nelayan tradisional.
Bahkan, dari 11 kecamatan yang di kabupaten ini, 5 diantaranya merupakan wilayah pesisir yang memiliki kendaraan air penangkapan ikan atau yang biasa disebut pompong, terbanyak di Kabutepan Tanjab Timur.
Menurut data dari Dinas Perikanan Kabupaten Tanjab Timur, jumlah nelayan yang ada di kabupaten berjumlah 5.125 orang. Dan 80 persen diantaranya, menggunakan kendaraan tangkap atau pompong dengan kapasitas 5 GT ke bawah.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tanjab Timur, Hendri, menjelaskan, setiap bulannya pihak Pertamina menyalurkan sebanyak 200 KL BBM jenis solar untuk Kabupaten Tanjab Timur.
BACA JUGA:Gerakan Pangan Murah Kembali Digelar di Kota Jambi, Begini Situasinya
BACA JUGA:Maguire Cetak Gol Kemenangan
Akan tetapi, jumlah tersebut dirasa masih jauh dari kebutuhan utama nelayan di kabupaten pesisir Provinsi Jambi ini.
Dimana, dari ribuan nelayan yang ada di Kabupaten Tanjab Timur ini, kebutuhan utama BBM nya dikisaran angka 500 KL per bulannya.
Pihak Dinas Perikanan sendiri telah mengupayakan penambahan kuota BBM nelayan untuk di Kabupaten Tanjab Timur dengan cara menyurati BPH Migas. Akan tetapi, hingga saat ini belum ada realisasi terkait hal itu.
BACA JUGA:Apa Kelebihan Menggunakan Tinted Foundation?
BACA JUGA:Perbedaan Sunblock dan Sunscreen
"Ada wacana lain, jika nanti di Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten Tanjab Timur di dirikan lokasi pengisian BBM satu harga. Disana, nelayan bisa mendapatkan BBM dengan menyertakan kartu nelayan yang mereka punya. Akan tetapi, kami berharap, khusus BBM nelayan yang ditempatkan di SPDN kami kuotanya agar bisa ditambah," pungkasnya. (pan/viz)