Nusa Tenggara Timur - Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi pada Jumat 1 Maret 2024 pukul 06.44 Wita.
Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok melaporkan, erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 34 mm dan durasi lebih kurang 1 menit 38 detik.
Tinggi kolom abu teramati lebih kurang 600 meter di atas puncak, sekitar 2.023 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara.
BACA JUGA:Wapres Ungkap Bahwa Beras Mahal Akibat El Nino
BACA JUGA:Maki Akan Menggugat Polda Metro Jaya Ke Pengadilan Negeri Karena Tak Kunjung Tahan Firli Bahuri
"Letusan disertai gemuruh lemah," ujar Petugas Pos PGA Ile Lewotolok, Stanislaus Ara Kian dalam keterangannya, Jumat.
PGA Ile Lewotolok juga mencatat pada periode pengamatan Jumat pukul 00.00-06.00 Wita, gunung api setinggi1423 meter dari permukaan laut (mdpl) itu mengalami 19 kali gempa letusan, 92 kali embusan, tiga kali tremor non harmonik, satu kali hybrid, dan dua kali vulkanik dalam.
Berdasarkan pengamatan visual gunung jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 25-100 meter di atas puncak kawah.
Teramati 19 kali letusan dengan tinggi 100-300 meter dan warna asap putih dan kelabu.
BACA JUGA:Program Makan Gratis Dibahas di Kabinet Jokowi, Mahfud: Seharusnya Itu Tidak di Bicarakan Sekarang
BACA JUGA:Presiden Jokowi Sebut Pergeseran ASN dan TNI-Polri Ke IKN Bisa di Mulai Pada Juli 2024
Aliran lava masih teramati di sektor tenggara dengan jarak luncur 2 kilometer dari kawah dan sektor selatan sejauh 600 meter.
Stanislaus menambahkan hingga saat ini status Gunung Ile Lewotolok berada pada level III Siaga.
Masyarakat sekitar diimbau tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 kilometer, dan 4 kilometer untuk sektoral selatan dan tenggara. (*)