Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di Harvard Business Review mencatat adanya hubungan antara fungsi kognitif (yang merupakan pendukung kinerja sebuah pekerjaan) dengan olahraga.
Mengetahui apa yang kita lakukan tentang olahraga dan kemampuannya untuk meningkatkan kinerja pada pekerjaan, lantas haruskah olahraga di tempat kerja menjadi suatu keharusan?
Ya, tidak ada perusahaan yang dapat mewajibkan karyawannya untuk berolahraga sambil bekerja, namun setidaknya, memasukkan kegiatan berolahraga di ruang kerja selama hari kerja adalah eksperimen pemikiran yang menarik.
Perli diketahui bahwa olahraga meningkatkan kesehatan mental, serta hubungan antara kebugaran dan kesehatan mental juga tidak dapat disangkal.
BACA JUGA:Kaki Kamu Keseleo? Ini 8 Tips Ampuh Menghilangkan Bengkak di Pergelangan Kaki Akibat Keseleo
BACA JUGA:Kemenkes Tegaskan Ulat Pembunuh Manusia Itu Hoaks
Terkait pasar kesehatan dan kebugaran korporat global, ada alasan mengapa pasar ini menjadi bisnis yang begitu besar.
Menurut laporan Crains seperti dilansir Connect The Watts tahun 2022 pasar kesehatan tersebut bernilai 53 miliar dolar AS atau sekitar Rp 834 miliar.
Hal ini diperkirakan akan tumbuh hampir 5 persen dari tahun ke tahun hingga tahun 2030.
Perusahaan seperti Peloton, pemimpin dalam bidang kebugaran telah menawarkan penawaran yang ditujukan untuk korporasi dan “corporate engagement experiences”.
Apple Fitness+ dan Gympass juga bekerja sama dan memberikan contoh lain mengenai kesejahteraan perusahaan di dunia kerja.
BACA JUGA:Hati-Hati Infeksi Bakteri Staphylococcus Aureus akibat Resisten Antibiotik
BACA JUGA:Diet Vegan Ternyata Atasi Masalah Susah Tidur, Ini Daftar Menunya
Seperti yang dicatat Penulis dan Konsultan senior, Julia Hobsbawm, “Mengingat semua manfaat olahraga bagi karier, masuk akal untuk mengkonfigurasi ulang tempat kerja agar menyertakan olahraga dengan lebih bermakna”.
Ia menyebutkan,perusahaan-perusahaan besar menggunakan pusat kebugaran sebagai cara untuk membawa orang kembali ke kantor.