2. Orang yang minum baik minuman manis dengan gula maupun jus murni memiliki asupan gula total yang lebih tinggi.
3. Individu yang mengonsumsi jumlah minuman buatan pemanis yang lebih tinggi umumnya wanita, lebih muda, dan memiliki BMI yang lebih tinggi serta prevalensi diabetes tipe dua yang lebih tinggi.
Di sisi lain, mereka yang memilih minuman manis dengan gula lebih, yakni laki-laki, lebih muda, dengan BMI yang lebih tinggi, riwayat penyakit jantung, dan status sosial ekonomi yang lebih rendah.
4. Merokok memperparah risiko fibrilasi atrium, karena perokok dengan lebih dari dua liter per minggu minuman manis dengan gula menghadapi risiko 31 persen lebih tinggi terkena AFib.
BACA JUGA:Bahaya Asap Rokok yang Menempel di Baju
BACA JUGA:Studi : Kualitas Udara yang Baik Dapat Kurangi Angka Bunuh Diri, Berikut Penjelasannya
"Temuan studi kami tidak dapat secara definitif menyimpulkan bahwa satu minuman lebih berisiko bagi kesehatan daripada yang lain, karena kompleksitas diet kita dan karena beberapa orang mungkin minum lebih dari satu jenis minuman.
Namun, berdasarkan temuan ini, kami merekomendasikan agar orang mengurangi atau bahkan menghindari minuman buatan pemanis dan minuman manis dengan gula.
Jangan menganggap remeh bahwa minum minuman buatan pemanis rendah gula dan rendah kalori adalah sehat, karena dapat menimbulkan risiko kesehatan potensial," ujar Wang.(*)