JAMBI, KORANJI.COM – Operasi Keselamatan Siginjai 2024 telah berakhir sejak 17 Maret 2024 kemarin. Operasi Keselamatan tahun 2024 yang berlangsung selama 14 hari tersebut, mencatat angka kecelakaan lalu lintas yang menurun hingga 50 persen.
Ditlantas Polda Jambi telah mencatat sebanyak 7.466 pelanggaran lalu lintas berupa teguran dan 33 tilang. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Dirlantas Polda Jambi, Kombes Pol Dhafi saat dikonfirmasi Selasa (19 Maret 2024).
"Di tahun sebelumnya, terdapat 5.819 pelanggaran berupa teguran dan 51 tilang. Ditahun ini pelanggaran berupa teguran meningkat sekitar 27,93 persen atau sekitar 1.594," ungkapnya.
Sementara itu, untuk pelanggaran berupa tilang mengalami penurunan 35,29 persen atau berkurang sebanyak 18 sanksi tilang.
BACA JUGA:Paripurna DPRD Tanjab Timur Bahas Prolegda
Tidak hanya itu, dirinya mengatakan bahwa untuk lakalantas mengalami penurunan sebanyak 50 persen dari tahun sebelumnya, sesuai dengan target yang diinginkan.
Selain itu, Dirlantas Polda Jambi Kombes Pol Dhafi juga mengatakan untuk angkutan batu bara yang biasa ikut menyumbangkan angka lakalantas, kini mengalami penurunan yang pesat.
“Penurunan ini berkat kerjasama stakeholder terkait yang terlibat operasi keselamatan. Selain itu saran dan masukan kepada Satgaswas Operasional Angkutan Batu Bara, diterima dan dijalankan dengan baik sehingga dapat meminimalisir angka kecelakaan, yang disebabkan oleh angkutan truk batu bara, termasuk kemacetan,” sebutnya.
Direktorat Lalu Lintas Polda Jambi juga akan melakukan rapat koordinasi kepada instansi dan stakeholder, terkait kesiapan pelaksanaan Operasi Ketupat 2024.
BACA JUGA:Safari Ramadhan Perdana, H Mukti Pulang Kampung
”Untuk Operasi Ketupat ini, bertujuan memantau kelancaran arus mudik dan arus balik saat perayaan hari Raya Idul Fitri 1445 H,” lanjutnya.
Kombes Pol Dhafi juga berharap, selama pelaksanaan Operasi Ketupat, mampu menekan angka kecelakaan maupun kemacetan khususnya angkutan batu bara.
”Terkait angkutan batu bara akan kita bahas dalam rapat koordinasi tersebut. Mendekati Hari Raya Idul Fitri. biasanya arus mudik akan meningkat, jadi kita akan bahas kapan terakhir angkutan batubara masih diperbolehkan beroperasi,” pungkasnya. (eri/enn)