JAMBI, JAMBIKORAN.COM - Sejumlah pengunjung Taman Anggrek Sri Soedewi mengaku ada sejumlah perubahan di taman tersebut.
Taman Anggrek Sri Soedewi ini, berada di Jalan Jendral Ahmad Yani, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.
Taman ini mulai di buka sebagai tempat wisata sejak bulan Juni 2011 dan dikembangkan untuk melestarikan dan memperhatikan banyaknya species Anggrek Alam Jambi.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 31 Tahun 2010 tanggal 19 November 2010, Pengelolaan Taman Anggrek diamanahkan kepada Dinas Pertanian Provinsi Jambi yang dilaksanakan oleh UPTD Balai Pengembangan Taman Anggrek dan Kultur Jaringan.
BACA JUGA:4 Kebiasaan yang Menyebabkan Sariawan saat Kamu Berpuasa
BACA JUGA:Sekjen PBB Kutuk Serangan Terhadap Tiga Pengamat UNIFIL di Lebanon
Sudah hampir 14 tahun Taman Anggrek ini dibuka untuk umum yang menjadi taman agrowisata dan edukasi bagi masyarakat Jambi.
Melihat kondisi sekarang, Taman Anggrek sudah banyak mengalami perubahan. Sehingga sekarang semakin manarik dan menjadi tempat tongkrongan anak muda, khususnya masyarakat Jambi.
Berdasarkan informasi dari salah satu pengunjung yang berada di Taman Anggrek mereka mengatakan, banyak perubahan-perubahan yang dirasakan.
“Perubahan taman ini dari tahun ke tahun cukup upgrade, banyak perubahan-perubahan, sudah banyak yang direnovasi jadinya lebih baik,” kata Bintang, selaku pengunjung taman.
BACA JUGA:Kabar Duka, Presenter Hilbram Dunar Meninggal Dunia di Usia 48 Tahun
BACA JUGA:Menhan Prabowo melawat ke China temui Xi Jinping dan Li Qiang
Hanya saja memang, ada masukan dari mereka terhadap kondisi Taman Anggrek tersebut.
Tidak adanya penamaan-penamaan yang tertera pada tanaman anggrek, membuat para pengunjung tidak paham jenis anggrek apa saja yang ditanam.
"Hal ini sangat disayangkan, ditambah lagi banyak tanaman anggrek yang mati dan kurangnya perawatan untuk tanaman tersebut," timpalnya.