JAKARTA - Perusahaan Marvel Entertainment di New York bersama Marvel Studios di Burbank telah memberhentikan 15 orang pegawai, hingga pegawai junior pada bidang produksi dan pengembangan, menurut laporan The Hollywood Reporter pada Senin 15 April 2023
Tujuan pemberhentian pegawai tersebut dilakukan untuk menyusul rencana Marvel agar memfokuskan kembali kegiatan produksinya setelah selama satu tahun menghasilkan banyak film dan acara TV untuk Disney+.
Disney secara umum akan mengurangi frekuensi produksi film dan akan kembali fokus untuk menggarap proyek-proyek berkualitas setelah performa beberapa produknya yang kurang memuaskan di box offfice, hal ini disampaikan CEO Disney Bob Iger.
"Kami mengurangi keluaran, khususnya di Marvel. Ketika Anda memperbaiki atau menangani isu-isu ini dalam film, Anda melakukan tiga hal," kata Bob pada Februari.
BACA JUGA:Penasaran dengan Anime One Piece? Berikut Alasan Anime Ini Patut Ditonton BACA JUGA:ASN Mulai Pindah ke IKN Usai HUT Kemerdekaan"Anda menjadi agresif dalam memastikan film yang Anda garap jadi lebih baik. Terkadang, Anda menghentikan proyek yang tidak Anda yakini. Dan, tentu saja, Anda memasukkan hal-hal baru yang Anda yakini bahwa Anda lebih percaya diri mengenai hal itu, dan kami telah melakukan semuanya," ia menambahkan.
Memberhentikan pegawai adalah kebijakan dijalankan setelah masa paling sibuk yang ada dalam sejarah Marvel.
Adapun Marvel telah merilis empat film dan lima acara televisi pada tahun 2021 serta telah mengeluarkan tiga film, tiga acara televisi, dan beberapa pertunjukan spesial pada 2022.
Hingga pada tahun 2023, adanya pengurangan produksi mulai terasa. Mereka hanya mengeluarkan tiga film dan tiga acara televisi.
BACA JUGA:Aries Disarankan Hindari Perselisihan, Ini Ramalan Cinta Zodiak Hari Ini
BACA JUGA:5 Trik Ampuh Atasi Bau Badan
Studio hanya menjadwalkan penayangan satu film, Deadpool & Wolverine, pada Juli dan diperkirakan hanya mengeluarkan dua pertunjukan TV live action pada tahun 2024.
Adanya pemberhentian pegawai juga beralasan untuk efisiensi dalam upaya Disney untuk menjadikan Marvel Entertainment, yang fokus pada produk konsumen, sebagai unit bisnis yang lebih besar.(*)