BACA JUGA:Simak! Langkah Aman Gadaikan Barang Berharga di Pegadaian
Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Disway Edisi 17 April 2024: Nilai Nol
M.Zainal Arifin
Orang pasip= 0, tanpa salah. Aktip, berijtihaad. Bila salah, berpahala: 1. Bila benar, berpahala: 2.:
ACEP YULIUS HAMDANI
BACA JUGA:Menantu Sewa Pembunuh Bayaran Untuk Habisi Mertuanya, Begini Kronologinya
BACA JUGA:Sheila On 7 Bakal Konser Akbar! Ini 5 Lagu Wajib yang Kamu Hafal
Sesederhana itu ?, Wong mendapatkan angka 0 sempurna tanpa cacat, itu dimata publik, entah dimata istrinya atau anakya, dan saya yakin tidak ada manusia sempurna, yang ada Alloh SWT menutupi kekurangannya dengan sempurna. Dan kalau di Indo angka "0", menunjukan ia tidak bisa apa-apa dan tidak punya apa-apa dan belum apa-apa seperti petugas SPBU, dari angka 0 ya.....
Hartono
15 mei 2024 bertepatan dengan hari pemandian bayi Sidharta Gautama dalam budaya agama Buddha Mahayana yang dianut sebagian besar orang singapura Mungkin dianggap pemandian itu akan mendapatkan pemimpin yang bersih, suci dan tanpa cela setelah upacara pemandian
Dasar Goblik
BACA JUGA:Indonesia Perkuat Pertahanan Laut dengan Kapal PPA dari Italia
BACA JUGA:Ganjar Nilai Amicus Curiae Dorong MK Putuskan Perkara dengan Adil
Semoga lihat yang 5i tidak.buka...ehemmm..of de rekord..
Mirza Mirwan
Saya ingat benar -- manteman yang membaca The Straits Times mungkin juga pernah melihat video itu -- ketika Lawrence harus menghentikan pemaparannya di depan parlemen pada Maret 2020. Waktu itu Wong adalah Co-Chair Task Force Covid-19. Ia tak mampu menekan perasaannya ketika mengapresiasi kinerja para petugas penanggulangan covid-19 di garis depan. Lebih dari satu menit ia berhenti bicara. Melepas kacamata, menyeka airmata dengan punggung jari, juga menyusut ingusnya. Lalu ia menoleh ke sekretarisnya di belakang-sebelah-kiri podium, menghampirinya untuk minta tisu, lalu kembali ke podium. Ia tetap sibuk menyeka mata dan menyusut ingus. Setelah tuntas barulah ia melanjutkan pemaparannya. Penyandang Bachelor of Science di bidang ekonomi dari University of Wisconsin - Madison, dan master ekonomi dari University of Michigan -- Ann Arbor, serta master administrasi publik dari Harvard University itu memang punyi hati yang lembut. Mungkin karena didikan ibunya yang guru SD -- ayahnya eksekutif di bidang pemasaran. Di waktu senggang Wong suka memainkan gitar. Sesekali juga motoran dengan Royal Enfield 500 kesayangannya. Padahal kalau pengin beli Harley Davidson ia lebih dari mampu. Tetapi Wong memilih yang semenjana. "Sak madya" kata orang Jawa.