Lee akhirnya jadi perdana menteri ketika umurnya sudah 52 tahun: 2004. Berarti saat meletakkan jabatan tanggal 15 Mei bulan depan genap 20 tahun ia memimpin Singapura.
BACA JUGA:2.500 Pelanggan Terdampak, Pendistribusian Air PDAM di Kota Jambi Terganggu
BACA JUGA:Indeks Pembangunan Keluarga di Kota Jambi Lebih Tinggi, Ini Pernyataan Pj Walikota Jambi
Tentu Lee bisa saja tambah lima tahun lagi. Kalau ia mau. Tapi, tahun lalu, Lee menegaskan ''akan meletakkan jabatan ketika partai siap-siap berulang tahun ke-70".
Waktu mengucapkan pidato itu Lee berlinang air mata. Kekuasaan akhirnya harus ia lepas.
Bahkan, sebenarnya, akan dilakukan dua tahun lalu. Yakni tepat ketika ia berumur 70 tahun.
"Singapura tidak boleh dipimpin oleh orang yang umurnya sudah 70 tahun," kata Lee tiga tahun lalu.
BACA JUGA:Bakri: Bekerja Saja dengan Optimal, Soal Tak Diusulkan Sebagai Pj Bupati Sarolangun
BACA JUGA:Minta Terus Tingkatkan Pelayanan, Vahrial: Harus Penuh Komitmen
Mendadak ada Covid. Ultah ke-70 Lee lewat begitu saja. Tanpa ada pergantian kekuasaan.
Tapi ada momentum ulang tahun ke-70 yang lain: PAP ultah ke-70 tahun ini.
"Saya pinjam ulang tahunmu," katanya di acara partai tahun lalu.
"Sekarang Covid sudah lewat. Singapura dalam keadaan baik. Rakyat hidup bahagia. Waktunya saya mundur," kata Lee waktu itu.
BACA JUGA:Longsor Tutup Jalan di Tanah Sepenggal, Imbas Hujan yang Cukup Lama
BACA JUGA:5 Tips Efektif Mengatasi FOMO dan Menemukan Keseimbangan Hidup
Baru minggu ini ia menetapkan tanggal pengunduran dirinya: 15 Mei bulan depan. Yakni enam bulan sebelum PAP ulang tahun ke 70. Di saat umur Lee sendiri 72 tahun.