JAMBIKORAN.COM - Mengingat, saat ini kurikulum pendidikan di Indonesia berada dalam masa transisi dari K-13 menuju kurikulum merdeka.
Berikut ini adalah hal-hal yang harus dilakukan guru saat ada pergantian kurikulum:
1. Memahami Kurikulum Baru.
Guru harus menghabiskan waktu untuk mempelajari dan memahami kurikulum baru secara menyeluruh. Ini termasuk membaca dokumen kurikulum, pedoman pengajaran, dan bahan-bahan referensi terkait. Dengan memahami tujuan, struktur, dan konten kurikulum baru, guru dapat mengintegrasikan perubahan tersebut ke dalam rencana pembelajaran mereka.
2. Mengidentifikasi Perubahan Utama.
Guru perlu mengidentifikasi perubahan utama yang dibawa oleh kurikulum baru. Ini mencakup perubahan dalam pendekatan pengajaran, penekanan pada kompetensi kunci, atau pengenalan mata pelajaran baru. Dengan mengidentifikasi perubahan ini, guru dapat merancang strategi pengajaran yang sesuai untuk membantu siswa mencapai tujuan yang diinginkan.
BACA JUGA:Simak! 4 Cara Ampuh Kembalikan Mood Usai Liburan
BACA JUGA:Terungkap! Wanita Yang Tewas di Pulau Pari Ternyata Bekerja Layanan BO
3. Menyesuaikan Metode Pengajaran.
Kurikulum baru mungkin memerlukan perubahan dalam metode pengajaran yang digunakan oleh guru. Guru harus siap untuk mengubah pendekatan mereka dan menyesuaikan strategi pengajaran agar sesuai dengan kebutuhan kurikulum baru. Ini mungkin melibatkan penggunaan teknologi pendidikan, pengajaran berbasis proyek, atau metode kolaboratif yang berbeda.
4. Merancang Rencana Pembelajaran yang Baru.
Guru harus merancang rencana pembelajaran yang baru sesuai dengan kurikulum baru. Rencana pembelajaran harus mencakup tujuan pembelajaran yang jelas, metode pengajaran yang relevan, serta penilaian yang sesuai dengan kurikulum baru. Rencana ini harus fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa.
5. Melibatkan Siswa dalam Proses Pembelajaran.
Siswa harus dilibatkan dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum baru. Guru dapat melibatkan siswa dalam pengambilan keputusan, proyek kolaboratif, diskusi kelompok, atau kegiatan praktik yang relevan. Dengan melibatkan siswa secara aktif, guru dapat membangun keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan meningkatkan pemahaman mereka terhadap konten kurikulum baru.
6. Melakukan Pemantauan dan Evaluasi Terus-Menerus.