Informasi yang menyebutkan RDS membujuk ANS menginap di hotel untuk menemani minum, justru dibantah keseluruhannya. RDS mengungkapkan awal pemesanan hotel itu dilakukan, karena waktu nongkrong sudah terlalu larut malam hingga pukul 23.00 WIB.
BACA JUGA:Harga Murah Kualitas Buruk, Cabai Asal Provinsi Aceh
BACA JUGA:Hari Ini Terima SK, PPPK di Lingkungan Pemkot Jambi
Saat itu, ANS sudah tidak yakin bahwa pintu masih terbuka di rumah yang ditumpanginya di Tebo. Kemudian RDS menawarkan solusi untuk pesan hotel untuk tempat ANS menginap.
Dirinya lalu mengantarkan ANS ke hotel dan dilakukan pemesanan kamar yang dibayar ANS. RDS pun mengaku dirinya berencana hanya menghantarkan ANS hingga ke hotel.
"Saat itu, aku sudah minta pulang ke rumah, terus dia minta ditemani, jadi tidak ada sama sekali aku yang membujuk ke hotel seperti cerita yang dia buat itu, apalagi disebut bawa minuman alkohol," ujarnya.
RDS pun tidak membenarkan bahwa dirinya melakukan pemaksaan tindakan asusila sebanyak dua kali terhadap ANS di dalam hotel.
BACA JUGA:Hanya Berujung Surat Pernyataan, Aksi Bejat Kepsek Aliyah di Tanjab Barat
BACA JUGA:Menkeu Siapkan Strategi Jaga Rupiah, Di Tengah Konflik Iran-Israel
"Dia kan cerita dua kali tengah malam sama pagi. Itu tidak ada, yang betul satu kali pas kebawa suasana. Itupun atas dasar mau sama mau, tidak ada pemaksaan," ungkapnya.
RDS juga membantah pengakuan ANS yang dibujuk untuk menunda pulang ke Jambi kala itu. Menurut dia, justru ANS yang tidak mau pulang ke Jambi. Saat itu, RDS sudah memberikan ongkos travel kepada ANS untuk ke Jambi.
Tetapi ANS masih mau bertahan di rumah rekannya di Tebo. Sebelumnya disebut ANS tinggal di rumah rekan perempuan RDS. Fakta sebenarnya, tempat tinggal ANS adalah rumah rekannya sendiri.
"Jadi hampir semua keterangan yang disampaikan itu bertolak belakang. Banyak cerita yang tidak sebenarnya dan dibuat-buat," katanya.
BACA JUGA:KSAL Peringati 3 Tahun KRI Nanggala 402
BACA JUGA:Komnas Perempuan Hormati Proses di DKPP RI Terkait Hasyim Asy'ari
RDS mengungkapkan sejak bermalam di hotel tersebut, dirinya kerap mendapat ancaman dan percobaan pemerasan dari ANS. Itu dibuktikan dari sejumlah chat Whatsapp yang ditunjukkan RDS.