Dirinya juga menambahkan, koordinasi antara pihak BMGK, BPBD Kabupaten Tanjab Timur dan jajaran pemerintah kecamatan di kabupaten juga bisa lebih ditingkatkan.
"Jadi, jika ada update terbaru terkait kondisi cuaca di kabupaten ini, bisa segera dilaporkan oleh pihak BPBD ke jajaran pemerintah kecamatan, agar bisa disampaikan kepada masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Tanjab Timur, Helmi Agustinius dalam wawancaranya mengatakan, sejauh ini pihaknya intens melaporkan update terbaru terkait kondisi cuaca di Kabupaten Tanjab Timur kepada jajaran pemerintah kecamatan.
"Kami juga terus mengabarkan terkait update terbaru kondisi cuaca ini ke grup wa para Kades. Mudah-mudahan dengan hal itu, apapun laporan terbaru terkait kondisi cuaca di setiap wilayah, bisa cepat tersampaikan ke masyarakat," ucapnya.
Helmi juga menjelaskan, saat ini Kabupaten Tanjab Timur masih mengahadapi transisi cuaca El Nino. Di antara perubahan cuaca itu, rentan terjadi curah hujan yang tinggi dan juga disertai dengan petir yang bisa berdampak membahayakan keselamatan warga.
"Dampak lain dari transisi cuaca itu, biasanya juga disertai dengan angin kencang. Jadi, jika ada pohon besar disekitar pemukiman warga yang dirasa cukup membahayakan, lebih baik ditebang atau dipangkas," jelasnya.
Pihak BPBD Kabupaten Tanjab Timur juga masih menunggu surat resmi pemberitahuan update terbaru kondisi cuaca dari pihak BMKG.
Nantinya surat tersebut akan diteruskan ke pihak pemerintah kecamatan yang ada di kabupaten ini, untuk ditindaklanjuti.
"Untuk daerah yang rawan dilanda hujan dengan kondisi cukup tinggi yaitu di Kecamatan Nipah Panjang, Dendang, Sadu, Rantau Rasau, Mendahara dan Kecamatan Kuala Jambi," pungkasnya. (Pan/Viz)