Indonesia Urutan Kedua Negara Dengan Kasus Malaria Terbanyak

Reporter: Aditiya |

Editor: Rizal Zebua |

Senin , 27 May 2024 - 22:16

Ilustrasi Nyamuk -Halodoc-

JAMBIKORAN.COM - Indonesia berada di urutan kedua negara dengan kasus malaria terbanyak setelah India.

Total kasus 418.546 pada 2023, Nusantara menyumbang sekitar 2 persen dari beban negara malaria secara global.

Sementara negara dengan kasus malaria tertinggi adalah Afrika dengan jumlah sekitar 233 juta (94%) kasus pada 2022.

"Afrika mengambil 90 persen kasus di dunia, setelah Afrika lalu India dan Indonesia," ungkap Plh. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Hellen Dewi Prameswari, MARS pada Senin, 27 Mei 2024 dikutip dari disway.id.

Indonesia juga menjadi salah satu dari 9 negara endemik malaria di wilayah Asia Tenggara.

Terdapat beberapa jenis malaria yang tersebar di Indonesia,seperti, malaria falsiparum, malaria vivaks, malaria malariae, malaria knowlesi, dan malaria ovale.

"Terbanyak malaria falsiparum dan malaria vivaks," Tambahnya.

Hellen juga mengungkapkan bahwa jenis malaria knowlesi yang sebelumnya menjangkit kera mulai menyerang manusia.

"Karena adanya pembukaan hutan yang tadinya nyamuk malaria knowlesi ada di tengah hutan, tubuh kera, karena kita sekarang manusia mulai membuka hutan, sehingga malaria knowlesi mulai ditemukan di manusia," tutur Hellen.

BACA JUGA:Tips Basmi Nyamuk di Kamar

Lebih lanjut, terdapat tiga wilayah endemis malaria di Indonesia, mulai dari Papua, NTT, hingga Kalimantan Timur.

indonesia urutan kedua negara dengan kasus malaria terbanyak                            jambikoran.com - indonesia berada di urutan kedua negara dengan kasus malaria terbanyak setelah india.
total kasus 418.546 pada 2023, nusantara menyumbang sekitar 2 persen dari beban negara malaria secara global.
sementara negara dengan kasus malaria tertinggi adalah afrika dengan jumlah sekitar 233 juta (94%) kasus pada 2022.
"afrika mengambil 90 persen kasus di dunia, setelah afrika lalu india dan indonesia," ungkap plh. direktur pencegahan dan pengendalian penyakit menular kementerian kesehatan (kemenkes) dr. hellen dewi prameswari, mars pada senin, 27 mei 2024 dikutip dari disway.id.
baca juga:apakah fogging efektif basmi nyamuk dbd? begini kata kemenkes
baca juga:kasus dbd meningkat,dpr singgung penelitian nyamuk wolbachia dan kebutuhan vaksin
indonesia juga menjadi salah satu dari 9 negara endemik malaria di wilayah asia tenggara.
terdapat beberapa jenis malaria yang tersebar di indonesia,seperti, malaria falsiparum, malaria vivaks, malaria malariae, malaria knowlesi, dan malaria ovale.
"terbanyak malaria falsiparum dan malaria vivaks," tambahnya.
hellen juga mengungkapkan bahwa jenis malaria knowlesi yang sebelumnya menjangkit kera mulai menyerang manusia.
"karena adanya pembukaan hutan yang tadinya nyamuk malaria knowlesi ada di tengah hutan, tubuh kera, karena kita sekarang manusia mulai membuka hutan, sehingga malaria knowlesi mulai ditemukan di manusia," tutur hellen.
baca juga:tips ampuh dan alami, mengatasi luka akibat gigitan nyamuk
baca juga:tips basmi nyamuk di kamar
lebih lanjut, terdapat tiga wilayah endemis malaria di indonesia, mulai dari papua, ntt, hingga kalimantan timur.
hellen menuturkan bahwa 92 persen kasus malaria tercatat di tanah papua.
"dari 3 juta penduduk papua, hampir 300 ribu tertular malaria. ini merupakan masalah besar yang harus kita tanggulangi bersama," ujarnya.
di papua sendiri, mimika menjadi wilayah tertinggi penyebaran penyakit akibat nyamuk anopheles sp tersebut.
hal ini berkaitan dengan curah hujan yang sangat tinggi, bahkan 12 kali lebih tinggi dibanding kota bogor.
angka kasus malaria di mimika mencapai setengah dari total kasus di papua, tepatnya 150.225 kasus.
baca juga:cara mengusir nyamuk di kamar dengan mudah
baca juga:tips basmi nyamuk di kamar
oleh karena itu, pemerintah melalui kementerian kesehatan ri berupaya untuk memberantas penyakit malaria.
pihaknya menargetkan bahwa pada 2030 mendatang, indonesia telah terbebas dari malaria.
beberapa upaya yang dilakukan yakni dengan mengembangkan upaya deteksi dan pencegahan, pengendalian malaria, pengembangan vaksin, hingga percepatan penurunan kasus dengan mda (mass drug administration).(*)