Inflasi Kota Jambi Masih Terkendali

KENDALIKAN: Upaya Pemkot Jambi mengendalikan inflasi dengan membuka pasar murah beberapa waktu lalu.-Rizal Zebua/Jambi Independent-Jambi Indepedent

JAMBI - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi IHK Mei 2024 Kota Jambi tercatat sebesar 0,29% (mtm).

Sehingga secara tahunan menurun menjadi 3,22% (yoy) lebih rendah dari realisasi bulan sebelumnya (April 2024) sebesar 3,38% (yoy).

Inflasi month to month (mtm) Kota Jambi Mei, terhadap April 2024 masih disumbang oleh kelompok makanan minuman dan tembakau.

Dengan andil 0,38%, yaitu komoditas cabai merah, bawang merah, kopi bubuk, petai, kangkung dan emas perhiasan.

BACA JUGA:KSPI : Aksi Buruh akan Meluas Jika PP Tapera Tak Dicabut

BACA JUGA:Indonesia Prioritaskan Keselamatan dan Kesehatan Para Pekerja dari Ancaman Bahaya Biologis

“Sementara beras, tarif angkutan udara, angkutan darat travel dan antar kota, memberi andil untuk menahan inflasi bulan Mei," beber Hendra Saputra, Kabag Perekonomian dan SDA Setda Kota Jambi.

Bulan April jelasnya, Kota Jambi mengalami deflasi -0,05%, sejak terakhir terjadi pada Agustus 2023 lalu. Sedangkan IHK Kota Jambi bulan Mei 2024 sebesar 106,66, lebih rendah dibanding IHK bulan April, sebesar 106,35, dengan Inflasi year to date (ytd) sebesar 1,46%.

Meskipun terjadi inflasi, Hendra menilai kondisi Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) selama empat bulan terakhir cenderung stabil tetap terjaga dalam kisaran sasaran nasional sebesar 2,5±1%.

"Secara umum kondisi inflasi masih sangat terkendali dalam rentang target nasional 2,5±1%. Ini berkat upaya kongkrit yang gencar kita laksanakan selama bulan Mei lalu. Seperti intervensi gencar menjaga ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga komoditas bawang merah, operasi pasar murah beras medium, dan Gerakan Pangan Murah. Ini jelas berdampak bagi upaya pengendalian inflasi. Terbukti beras menjadi penahan laju inflasi Mei 2024," jelasnya.

BACA JUGA:PLN Pastikan Listrik di Sumsel, Jambi, dan Bengkulu Sudah Normal Kembali

BACA JUGA:Hakim Ketua MK Larang Interupsi saat Sidang Putusan Sengketa Pileg 2024

Khusus bagi kelompok administered prices yang turut memberi andil penahan inflasi pada Mei 2024, didorong oleh normalisasi permintaan pasca periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri lalu.

"Walaupun bulan Mei ada beberapa kali cuti bersama, namun tidak signifikan memberi andil inflasi pada kelompok administered prices, terutama tarif angkutan travel antarkota dan tarif angkutan udara, yang juga imbas dari normalisasi tarif pasca periode HBKN Idulfitri," ungkap Hendra.

Tag
Share