Rokok vs Vape, Mana yang Lebih Bahaya? Berikut Penjelasannya

ilustrasi rokok dan vape --rspondokindah

Sebenarnya bahan kimia yang terkandung pada rokok konvensional maupun vape sama-sama menghasilkan tar dan berbagai zat-zat beracun lainnya. 

Pada rokok gulung, tembakau merupakan bahan utamanya. Dari tembakau inilah tar juga zat-zat mematikan lain dihasilkan.

Berbeda dengan vape, senyawa nikotin terdapat bukan pada irisan tembakau kering tetapi pada cairannya yang sekaligus juga mengandung propilen glikol dan ribuan zat berbahaya lain.

Penelitian ilmiah memperlihatkan jika 76,5% pengguna vape mempunyai ketergantungan nikotin lebih tinggi dari rokok biasa.

Pada rokok asap sedangkan pada vape adalah uap cairan tersebut yang dihirup oleh penggunanya.

Rokok dan Vape pada Tubuh

Baik rokok ataupun vape memiliki dampak yang tidak main-main bagi tubuh penggunanya.

Rokok yang berdampak menimbulkan serangan jantung, asam lambung, gangguan kesuburan, permasalahan kandungan, diabetes, masalah mulut dan kulit ternyata tidak mampu menghentikan penggunaanya.

Label yang tertulis jelas mengenai dampak yang timbul pada kemasan, hanyalah sebuah peringatan pasif akibat dari efek kecanduan akibat konsumsi jangka panjang.

Sama halnya dengan rokok, bahaya vape bagi kesehatan juga menghantui para penggunanya.

Layaknya rokok yang memicu berbagai macam penyakit, efek vape juga tidak boleh dianggap main-main.

Pengguna vape dibayangi oleh banyak penyakit baik fisik maupun mental.

Penggunaan vape jangka panjang berdampak sangat buruk bagi tubuh, mulai dari suara yang serak, sakit tenggorokan, nyeri dada, bahkan batuk yang bisa tidak berhenti. Dampak yang sebenarnya juga timbul dari konsumsi rokok, muncul juga pada pengguna vape.

Mana yang Lebih Sehat

Berbagai percobaan sebenarnya telah banyak dilakukan, misalnya pada rokok yang membuat gigi kuning dan membuat paru-paru hitam.

Tag
Share