Lugito Sebut Tugas utama DKPP Menjaga Marwah

MARWAH: Heddy Lugito pada kegiatan Bimbingan Teknis Penanganan Pelanggaran Kode Etik Badan Ad Hoc Pilkada 2024 di Manado.-ANTARA-Jambi Independent

MANADO - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Heddy Lugito mengatakan tugas utama DKPP adalah menjaga marwah, bukan menghukum penyelenggara.

"Tugas utama DKPP sebenarnya bukan untuk menghukum penyelenggara pemilu, tapi tugas utamanya adalah menjaga marwah, menjaga integritas penyelenggara pemilu," ujar Heddy pada acara Bimbingan Teknis Penanganan Pelanggaran Kode Etik Badan Ad Hoc Pilkada 2024 di Manado, Kamis (15 Juni 2024) malam.

Karena itu, menurut dia, manakala diberikan sanksi sebenarnya di dalam rangka menjaga marwah lembaga Pemilu, menjaga marwah KPU, menjaga marwah Bawaslu agar tidak ternoda oleh perilaku satu dua orang anggota maupun pegawai.

Bahkan sampai pada pegawai sekretariat Bawaslu dan sekretariat KPU pun dalam jangkauan DKPP.

BACA JUGA:Menko Polhukam Minta Perangkat Desa Pastikan Pilkada Berjalan Kondusif

BACA JUGA:Kejar Target Prevalensi Stunting Lewat Strategi Pentahelix

"Karena menjaga marwah, ya amanat-amanatnya kita jaga. Kita hukum ya kalau ini benar-benar bisa merusak citra lembaga. Kalau tingkatnya sudah benar-benar merusak, ya biasanya kita kasih kesempatan untuk berkarya di tempat lain lah, kira-kira gitulah," ujarnya.

Lembaga peradilan etik yaitu DKPP, kata dia, sebenarnya bukan mengawasi, lebih bersifat lembaga peradilan etik untuk penyelenggara pemilu.

Oleh karena itu di DKPP tidak bisa bekerja aktif, sifatnya pasif sebagaimana lembaga peradilan lainnya menunggu saja kalau ada yang mengadukan.

Dia menambahkan, di masa Pemilu ini rupanya orang makin sadar untuk mengadukan ke penyelenggara Pemilu.

BACA JUGA:Percepat Penyelesaian SPAM Sepaku untuk Air Minum IKN

BACA JUGA:Palestina Siapkan Rencana Rehabilitasi Pascaperang untuk Gaza

Pengaduan pada DKPP selama 3 bulan terakhir ini rata-rata setiap bulan itu di bulan Maret sampai 97 aduan, di bulan Mei ada sekitar 70-an pengaduan, Maret dan April sekitar 70 pengaduan, bulan Mei sebanyak 60 aduan.

"Jadi selama empat bulan terakhir terhitung setelah Februari terjadi itu ada 315 pengaduan, jadi sangat besar," katanya. (ANTARA)

Tag
Share