Mogok Nasional Dokter di Korea Selatan Picu Peningkatan Gangguan Layanan Kesehatan
Para petugas medis berjalan di sebuah rumah sakit di Daegu, Korea Selatan.--Antaranews.com
JAMBIKORAN.COM - Pasien di Korea Selatan saat ini sedang mengalami peningkatan gangguan layanan Kesehatan.
Hal tersebut dikarenakan klinik di wilayah mereka tutup mengikuti mogok nasional oleh dokter yang memprotes kenaikan kuota masuk sekolah kedokteran.
Sejumlah dokter masyarakat di seluruh negeri menutup klinik mereka selama sehari sebagai bentuk partisipasi dalam aksi mogok satu hari yang diadakan Asosiasi Kedokteran Korea, sebuah kelompok lobi utama untuk dokter, sebagai bentuk protes atas inisiatif reformasi kedokteran pemerintah.
Kementerian kesehatan menyebutkan hanya 4 persen dari 36.371 klinik masyarakat di negara itu, tidak termasuk praktik kedokteran gigi dan oriental, telah menyerahkan laporan wajib untuk penangguhan bisnis pada Selasa.
BACA JUGA:Hari ke-256 Konflik, 17 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Udara Israel di Jalur Gaza
BACA JUGA:Film ''The Bikeriders'', Petualangan Cinta dan Kekerasan di Dunia Klub Motor
Namun, gangguan layanan kesehatan bagi pasien meningkat ketika pemogokan berlangsung di tengah berkurangnya layanan di rumah sakit umum di seluruh negeri secara signifikan akibat pemogokan selama berbulan-bulan oleh para dokter magang.
Hari sebelumnya, Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul di pusat Seoul dan tiga rumah sakit afiliasinya juga melakukan pemogokan tanpa batas Waktu.
Mereka menuntut pemerintah mempertimbangkan kembali menaikkan kuota sekolah kedokteran dan mencabut tindakan hukum terhadap para dokter magang.
"Saya dalam masalah besar. Saya diberitahu untuk menjaga 'waktu emas' untuk pengobatan karena saya bisa kehilangan pendengaran saya secara permanen jika tidak segera diobati," kata seorang perempuan bermarga Kim.
BACA JUGA:Cek Ramalan Karir Buat 3 Zodiak Ini, Diminta Jangan Berkecil Hati
BACA JUGA:Williams Yakin Albon Bisa Bersaing Kuat di Formula 1 2024
Selain itu, klinik dokter anak yang biasanya sibuk dan terletak di kawasan padat apartemen di Suwon, selatan Seoul, juga menghentikan layanan pada hari itu.
Pemberitahuan yang dipasang di pintu masuknya berbunyi, "Rumah Sakit ditutup karena situasi internal. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini."