Mogok Nasional Dokter di Korea Selatan Picu Peningkatan Gangguan Layanan Kesehatan

Para petugas medis berjalan di sebuah rumah sakit di Daegu, Korea Selatan.--Antaranews.com

Tiga dari empat klinik dokter anak di kawasan padat apartemen lainnya di Yongin, selatan Seoul, juga tutup, membuat daftar tunggu panjang bagi lebih dari selusin pasien di klinik yang masih tetap buka.

“Saya telah mendengar banyak tentang konflik medis dan pemerintah, namun saya belum pernah terkena dampak langsung seperti yang saya alami saat ini,” kata seorang warga kepada Kantor Berita Yonhap.

BACA JUGA:Cek Kondisi Zodiak Hari Ini, Meski Emosi, Taurus Masih Coba Bersikap Ramah

BACA JUGA:Sukarelawan Memainkan Musik sebagai Penghibur di Tengah Penderitaan Gaza

“Saya sangat kecewa dengan pemerintah dan sektor medis karena telah memperburuk masalah sampai sejauh ini,” kata warga tersebut.

Gangguan pada pasien juga dilaporkan terjadi di seluruh negeri, termasuk kota Chuncheon di bagian timur dan pulau resor Jeju di bagian selatan.

“Kami sering datang ke klinik karena mereka sedang flu, tapi kami tidak mendapat informasi tentang penutupannya. Saya tidak yakin apakah sebuah klinik, terutama klinik anak, bisa menghentikan layanannya begitu tiba-tiba,” kata seorang ibu bermarga Koh.

Rumah sakit umum universitas di seluruh negeri, yang telah mengalami gangguan karena tidak adanya dokter magang, mengalami kemunduran berlanjut karena para dokter senior mengambil cuti untuk mengikuti pemogokan umum.

BACA JUGA:Geng Kriminal Bersenjata Culik 100 Orang di Nigeria

BACA JUGA:Karhutla Meluas di California Selatan, 1.200 Orang Mengungsi dari Area Rekreasi

Namun, tidak ada situasi medis darurat kritis yang dilaporkan akibat pemogokan satu hari tersebut, karena hanya sebagian kecil dari klinik lingkungan di seluruh negara yang berpartisipasi dalam aksi kolektif pada Selasa itu.

Pemerintah berjanji akan mengambil tindakan tegas terhadap aksi pemogokan tersebut dan telah mengeluarkan perintah administratif yang mewajibkan para dokter untuk kembali bekerja, serta memperingatkan bahwa siapa pun yang melanggar akan dicabut izin medisnya.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan