Presiden: Pompanisasi di Seluruh Provinsi Antisipasi Kekeringan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau proyek pompanisasi di Desa Kalibeji, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.-ANTARA-Jambi Independent

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah telah memulai distribusi pompa air ke seluruh provinsi untuk memastikan produktivitas pertanian tetap stabil, mengantisipasi kemungkinan terjadi kekeringan panjang di Indonesia.

Langkah tersebut dilakukan guna merespons prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menunjukkan kemungkinan terjadinya gelombang panas dan kekeringan panjang di Indonesia pada Juli-Oktober tahun ini.

"Kalau di Jawa Tengah, dari total 4.300 pompa nanti kita harapkan produktivitas kita akan tambah 1,3 juta ton," ujar Presiden Jokowi ketika meninjau implementasi pompanisasi di Desa Kalibeji, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu.

Dengan bantuan pompanisasi, pemerintah menargetkan peningkatan total produksi padi di Jawa Tengah dari 8,9 juta ton menjadi sekitar 10,2 juta ton.

BACA JUGA:Masalah Judi Online Harus Selesaikan dari Akarnya

BACA JUGA:Robert Pebble

Proyek nasional ini, menurut Jokowi, tidak hanya terbatas pada satu daerah, tetapi mencakup distribusi puluhan ribu pompa air ke seluruh Indonesia.

Untuk tahun 2024, pemerintah menyalurkan 25 ribu pompa dan akan ditargetkan meningkat hingga 75 ribu pompa ke depannya.

"Ada yang 8 PK ada yang 18 PK ya pompanya kecil-kecil, tetapi ini akan meningkatkan produktivitas," ujar Presiden.

Ia mengatakan pompanisasi ini akan memungkinkan lahan pertanian untuk mengairi area yang lebih luas serta memungkinkan panen dua hingga tiga kali per tahun, dari yang sebelumnya hanya satu atau dua kali.

BACA JUGA:Capai 500 Orang Tiap Bulan Kunjungan ke Museum Menara Gentala Arasy

BACA JUGA:Al Haris: Pengukuhan Kades Muarojambi ke-2 se-Indonesia Setelah Bogor

Langkah ini dianggap penting untuk menjaga kestabilan stok pangan dan mengendalikan harga sembako di tengah kondisi global yang tidak menentu.

Presiden Jokowi pun menegaskan pentingnya persiapan dan tindakan preventif untuk menghadapi perubahan iklim yang ekstrem.

Tag
Share